Kata 'Pait' sendiri di ucapkan ketika pasukan Pangeran Diponegoro sedang beristirahat di bawah pohon mangga. Mangga yang berjatuhan tersebut dimakan oleh pasukan Pangeran Diponegoro untuk meredakan rasa lapar. Akan tetapi mangga tersebut memiliki rasa pahit. karena di hutan tersebut banyak sekali pohon mangga tetapi memiliki rasa yang pahit di setiap buahnya. oleh karena itu hutan yang menjadi desa tersebut dijuluki sebagai 'Desa Pait'Â
Dengan sejarah yang sangat unik menjadikan KKN MBKM Universitas Negeri Malang tahun 2022 menyebutnya dengan sebutan 'Pait Heritage' penyebutan tersebut didasari oleh sejarah dan budayanya yang memang sangat perlu dijadikan sebuah warisan. Saat ini kata Pait Heritage telah diterima oleh warga desa pait sebagai julukan baru bagi desanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H