Mohon tunggu...
Khoiri Muhammad Syifa
Khoiri Muhammad Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Olahraga dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Perkembangan Anak dan Remaja Pasca Pandemi Covid-19 di Desa Kedungjeruk

27 Juli 2022   17:46 Diperbarui: 27 Juli 2022   17:50 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA PASCA PANDEMI  COVID 19 DI DESA KEDUNGJERUK 

Khoiri Muhammad Syifa_191221102

Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Setelah 2 tahun lamanya semua kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring termasuk kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Pada tahun  inilah untuk pertama kalinya KKN secara offline dilaksanakan kembali tepatnya pada tanggal 29 Juni – 24 Juli 2022. Karanganyar merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Tengah, dimana total luas wilayahnya 773,79 km2 dengan jumlah populasi 931.963 orang. Adapun nama Karanganyar diberikan oleh Raden Mas Said (Mangkunagara I), karena ditempat inilah beliau menemukan kemantapan akan perjanjian baru (bahasa jawa: anyar). Kabupaten yang mempunyai semboyan Karanganyar Tentram (Tenang, Teduh, Rapi, Aman, Makmur) ini setidaknya memiliki kecamatan sebanyak 17, 15 kelurahan dan 162 desa.

Adapun Kecamatan Mojogedang, Desa Kedungjeruk merupakan wilayah yang dipilih dari sekian banyaknya Desa yang ada di Kabupaten Karanganyar untuk menjadi tempat KKN kami kelompok 219 Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Bpk Maryanto, dimana dirumah beliau jugalah kami bertempat tinggal atau dijadikan sebagai posko bagi kelompok kami selama melaksanakan KKN di Desa tersebut.

Wilayah kabupaten Karanganyar sendiri salah satunya di Desa Kedungjeruk memiliki karakteristik umum daerah agraris, dimana sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian, sehingga tak heran jika mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Bukan hanya itu saja banyak dari warga yang mulai merintis usaha seperti budidaya jamur tiram maupun jamur kuping. Selain bermata pencaharian sebagai petani dan pengusaha banyak dari masyarakat Desa Kedungjeruk yang bekerja menjadi buruh di pabrik-pabrik.

Pada minggu pertama KKN saya dan teman-teman mencoba melakukan survey dan observasi untuk dapat mengetahui apa saja problematika yang ada di Desa Kedungjeruk ini terutama di Dukuh Jatikurung, Mlandang, dan Selorejo. Dari hasil survey dan observasi yang telah dilakukan saya dapat menyimpulkan bahwa persoalan pendidikan dan sosial serta pekembangan psikologis pada anak dan remaja merupakan salah satu problem besar pasca pandemi Covid 19. Berikut beberapa persoalan tersebut diantaranya yakni meningkatnya kenakalan remaja, kecanduan gadget pada anak-anak, keterlambatan pembelajaran akibat sekolah daring (online) merupakan dari sekian banyak dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid 19.

Meskipun begitu dalam bidang agama Desa Kedungjeruk ini bisa dijadikan sebuah teladan/ contoh bagi daerah lainnya, dimana kegiatan keagamaan terutama pengajian baik dari yang muda hingga yang tua rutin diselenggarakan setiap minggunya. Sehingga tak mengherankan apabila warganya sangat menjunjung tinggi nilai agama serta memiliki toleransi yang tinggi, oleh karena itu warganya dapat hidup guyub rukun serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Bahkan banyak dari pemuda dan pemudi yang ada di Desa tersebut sangat aktif dalam kegiatan sosial, agama dan lain-lainnya, akan tetapi mereka kurang menyadari bahwa potensi yang mereka miliki tersebut dapat  menjadi menjadi bekal bagi dirinya untuk menciptakan sebuah perubahan besar atau yang sering kali disebut sebagai agent of change (agen perubahan) bagi desanya sendiri.

Melihat problematika yang ada kami segenap mahasiswa yang melaksanakan KKN bertempat di Desa Kedungjeruk, pada awal minggu kedua kami mencoba menggandeng perangkat maupun warga Desa terutama pemuda-pemudinya sebagai generasi muda untuk berkolaborasi dalam memecahkan persoalan yang ada dengan merencanakan program kerja sebagai solusi dari persoalan yang ada di Desa ini. Dampak pandemi covid 19 beberapa waktu lalu tentu memberikan pengaruh besar bagi kehidupan khususnya pada anak dan remaja.

Anak dan remaja pada dasarnya merupakan generasi muda yang digadang-gadang sebagai harapan untuk menjadi agen perubahan, oleh karena itu penting sejak dini anak dibina sedemikian rupa agar mereka memiliki jiwa sosial dan akhlak yang baik sehingga mereka tidak akan mudah terpengaruh hal-hal negatif dari budaya luar akibat perkembangan zaman yang semakin pesat. Dengan begitu mereka tidak akan tumbuh menjadi anak yang apatis, dan kurang bersosialisasi.

Dari hasil diskusi dengan para perangkat desa maupun pemuda-pemudi mencapai kesepakatan untuk membuat kegiatan yang berfokus pada permasalahan yang ada di desa tersebut terutama pada anak maupun remaja. Berikut beberapa program kerja yang dilaksanakan selama KKN di Desa Kedungjeruk diantaranya yakni sosialisasi kenakalan remaja pada karangtaruna, sosialisasi permainan tradisional untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak, bimbingan belajar untuk anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam pembelajaran. Adapun pelaksanaan dari beberapa program kerja diatas, di mulai dalam jangka waktu minggu ke 2 pertengahan hingga minggu terakhir KKN.

Meningkatnya kasus kenakalan remaja yang kerap terjadi sekarang ini membuat para orang tua merasa khawatir. Dimana masa remaja merupakan masa peralihan diantara anak-anak menuju kedewasaan, dimasa ini pula remaja akan mengalami perubahan fisik maupun psikologis yang membuat emosinya sangat labil. Fenomena kenakalan remaja sendiri dapat terjadi oleh beberapa faktor baik dari lingkungan pertemanan dan lingkungan keluarga, kedua faktor itulah yang sering kali menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Oleh karena itu dengan adanya sosialisasi pada karangtaruna di Dukuh Jatikurung dan Selorejo ini dapat menjadi upaya preventif  kenakalan remaja yang semakin meningkat.

(Dokpri)
(Dokpri)

(Dokpri)
(Dokpri)

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tentu tidak hanya membawa hal positif akan juga hal negatif seperti kasus kencanduan gadget pada anak-anak. Hal tersebut dapat terjadi oleh beberapa faktor seperti kurangnya pengawasan dan pengetahuan orang tua mengenai bahaya penggunaan gadget yang berlebihan terutama pada perkembangan psikologis anak, seperti kecemasan, stress, depresi, introvert dan masih banyak lainnya. 

Dari permasalahan tersebut saya dan teman-teman mencoba untuk memberikan sosialisasi dan mengajak anak-anak di Desa Kedungjeruk terutama Dukuh Mlandang, Jatikurung dan Selorejo bermain permainan tradisional seperti gerobak sodor dan ular-ularan. Adapun dari  kegiatan tersebut memiliki manfaat untuk melatih kemampuan motorik, sensorik, dan meningkatkan interaksi sosial pada anak, sehingga dengan begitu anak akan bebas mengekspresikan dirinya sendiri.

(Dokpri)
(Dokpri)
(Dokpri)
(Dokpri)
(Dokpri)
(Dokpri)

Meningkatnya kasus Covid 19 beberapa waktu yang lalu membuat kegiatan pembelajaran di sekolah diharuskan dilaksanakan secara daring (online). Hal tersebut membuat para orang tua merasa gelisah dan menolak dengan keputusan tersebut, dimana pembelajaran secara daring tersebut dinilai kurang efektif bagi anak. Melihat fenomena banyak anak-anak yang mengalami keterlambatan pembelajaran tentu sangatlah miris, oleh karena itu dengan adanya program kerja bimbel yang dilaksanakan di Dukuh Jatikurung dan Selorejo ini diharapkan dapat membantu para adik-adik menguasai materi yang belum sepenuhnya dikuasai ketika pembelajaran daring beberapa waktu yang lalu.

(Dokpri)
(Dokpri)
(Dokpri)
(Dokpri)

Setelah semua kegiatan telah dilaksanakan mungkin terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi baik dari persiapan yang kurang matang karena waktu pelaksanaan yang relatif singkat. Selain itu dengan sudah berjalannya beberapa program harian seperti bimbel untuk anak-anak, saya dan teman-teman mahasiswa KKN berharap pemuda di Desa Kedungjeruk tersebut memberikan waktu luangnya untuk mengajar adik-adik agar ilmu dan wadah yang sudah diberikan oleh para mahasiswa KKN tidak terbuang sia-sia.

Kurang lebih sebulan melaksanakan KKN di Desa Kedungjeruk memberikan banyak kesan bagi saya dan teman-teman mahasiswa lainnya. Seperti ketika sedang membaur maupun berdiskusi bersama warga, bermain dan belajar bersama anak-anak di Desa Kedungjeruk ini merupakan sebuah pengalaman serta pelajaran hidup yang sangat amat berharga bagi saya pribadi. 

Rasa sedih tentu ada ketika kegiatan KKN ini sudah berakhir, akan tetapi semua itu terobati dengan rasa bangga dan bahagia sudah dianggap menjadi keluarga besar Desa Kedungjeruk. Untuk itu saya sangat berharap semua warga Desa Kedungjeruk mendapat manfaat dari semua program kerja yang telah dilaksanakan oleh saya dan teman-teman Mahasiswa KKN dari UIN Raden Mas Said Surakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun