Mohon tunggu...
Khoiril Anam
Khoiril Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, panggil saya anam. Tuangkan kata-kata berdasarkan realita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penalaran Dalam Membuat Kesimpulan

10 Juni 2023   10:21 Diperbarui: 10 Juni 2023   10:24 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo semua,pada penulisan kali ini saya akan membahas tentang penalaran ilmiah.

Berpikir adalah proses menghasilkan pengetahuan. Proses ini merupakan rangkaian gerak berpikir yang dilakukan menurut cara berpikir tertentu, dan akhirnya menarik kesimpulan berupa pengetahuan. Tujuan manusia berpikir adalah untuk mencari pengertian atau pemahaman, untuk membentuk pendapat, dan untuk menarik kesimpulan atau keputusan dari hal-hal yang diinginkannya. Menggunakan akal budi untuk berpikir, memutuskan, dan mengembangkannya disebut berpikir ilmiah.

Penalaran Ilmiah

Ada beragam cara dalam menarik kesimpulan salah satunya dengan penalaran. Penalaran yang dimaksud adalah penalaran secara ilmiah. Penalaran ilmiah adalah metode ilmiah yang digunakan untuk berpikir secara terstruktur dan masuk akal dalam menyelesaikan suatu masalah. ada dua cara dalam berpikir ilmiah melalui penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif.

1. Penalaran Deduktif

Deduktif adalah ketika disajikan pernyataan yang bersifat khusus lalu ditarik kedalam kesimpulan yang bersifat umum. Biasanya menggunakan model berpikir yang disebut silogisme yang berisi 2 pernyataan khusus dan satu kesimpulan. Ada dua aspek pernyataan yang mendukung silogisme yang disebut premis mayor dan premis minor. Pernyataan yang dihasilkan dari kedua premis tersebut menghasilkan kesimpulan.

Contoh:

Guru mengajar di sekolah [premis mayor]

Budi adalah seorang Guru [premis minor]

Jadi, Budi mengajar di sekolah [kesimpulan]

Kesimpulan yang benar harus didukung oleh kedua premis yang benar pula. Namun adakalanya kesimpulan tersebut salah walaupun kedua premisnya benar dikarenakan cara mengambil kesimpulannya salah.

2. Penalaran Induktif

Induktif adalah ketika disajikan pernyataan yang bersifat umum dari fenomena dan fakta-fakta sehingga terbentuk sebuah kesimpulan mendasar. Contohnya fakta bahwa kambing makan, ayam makan, ikan makan, dan binatang-binatang lainnya. Dari fakta-fakta tersebut dapat ditarik kesimpulan umum yaitu semua binatang makan. Benefit yang didapat dari penalaran induktif ada dua:

1. Pernyataan lebih ekonomis

Kehidupan yang beragam dengan segala corak dan aspeknya dapat diringkas menjadi beberapa kata. Pengetahuan yang dikumpulkan manusia bukanlah kumpulan fakta, tetapi sifat dari fakta tersebut. Demikian pula, pengetahuan tidak berusaha mereproduksi objek tertentu, tetapi lebih menekankan pada struktur dasar yang mendasari keberadaan fakta itu. Tidak ada pernyataan, betapapun lengkap dan akuratnya, yang dapat mereproduksi manisnya secangkir kopi atau pahitnya pil kina. Jadi pengetahuan cukup puas dengan pernyataan dasar bahwa kopi itu manis dan pil kina itu pahit. Pernyataan seperti ini cukup bagi manusia untuk berfungsi dalam kehidupan nyata dan berpikir secara teoritis.

2. Secara induktif, dari berbagai pernyataan yang bersifat umum, dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut bersifat lebih umum. Melanjutkan contoh bahwa semua hewan perlu makan (induksi hewan) dan semua manusia perlu makan (induksi manusia), dapat disimpulkan bahwa semua makhluk hidup perlu makan. Penalaran ini memungkinkan kompilasi sistematis pengetahuan, yang mengarah ke pernyataan yang semakin mendasar.

Terimakasih telah membaca!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun