Mohon tunggu...
Siti Khoiriah Yasin
Siti Khoiriah Yasin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Di atas Langit, masih ada Langit.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Less is More", Sebuah Strategi Branding yang Menjelaskan Segalanya

17 September 2020   22:23 Diperbarui: 23 September 2020   14:00 5028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Simplicity is not a simple thing" (Charlie Chaplin)

Awalnya “Less is More” adalah sebuah konsep yang dipopulerkan oleh Ludwig Mies van der Rohe, tokoh arsitektur modern dunia. Konsep yang berkaitan dengan gaya desain interior minimalis. 

Namun konsep Less is More bisa diterapkan sebagai salah satu strategi bisnis dalam melakukan branding, itu terlihat jejak histori pada logo-logo brand ternama yang sebenarnya mengadopsi gaya minimalis pada desain logonya.

Apa itu logo? logo adalah visualisasi dari identitas maupun nilai-nilai filosofi yang melekat pada suatu brand. Penggunaan logo sebagai upaya dalam mencuri perhatian market, dan itu tergantung seberapa kuat karakter yang diimplementasikan kedalam sebuah desain logo. 

Contoh brand-brand besar dari luar yang terkenal mendunia berkat tampilan logo, seperti brand dari sepatu Nike yang berupa bentuk centang (ceklist) atau McDonald's dengan bentuk menyerupai huruf (M).

Ada 3 (tiga) faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam menerapkan strategi Less is More untuk branding logo.

Make It Simple But Significant
Pada tahun 1977, Rob Janoff, seorang yang mendesain logo iphone menggambar dengan tangannya sendiri, mendefinisikan konsep, dan membayangkan bentuk buah apel yang nyata.

Terciptalah sebuah desain ilustrasi bentuk apel yang sederhana, lengkap dengan daun kecil yang mengambang. Penambahan pola gigitan pada samping kanan buah didasari atas alasan visual, agar buah itu terlihat seperti apel, bukan ceri, bukan pula tomat.

Logo biasanya harus ditafsirkan dari hal yang sangat-sangat kecil, hingga yang sangat-sangat besar, dan itu tidak selalu mudah. Jadi, saya pikir kesederhanaan dan mudah dibaca adalah kunci,” terangnya.

Membuat first impression dengan bentuk yang mengundang rasa penasaran, menggemaskan nan elegan dapat memancing antusiasme pangsa pasar untuk mau mengenal lebih lanjut brand gadget dari apple tersebut.

Sentuhan misterius pada brand harus melibatkan sisi emosional konsumen. Sehingga meski produk baru, akan tetap terasa familiar karena icon yang digunakan sering dijumpai dan sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat umum.

Unique Shape
Bentuk logo yang unik, mudah diingat sekaligus menarik perhatian bisa menggunakan simbol membentuk satu huruf, contohnya logo Unilever.

Logo Unilever ini sangat mudah diingat karena hanya berupa simbol huruf "U", simpel namun berkarakter karena terdiri dari beberapa unsur yang mengandung makna dan memberi pengaruh yang begitu besar dalam menggambarkan identitas brandnya.

Simbol yang digunakan Unilever terdiri dari berbagai macam icon product yang membentuk huruf "U", yang merupakan representasi dari berbagai macam produk-produknya, mulai dari kebutuhan pembersih perabot rumah tangga, kecantikan, makanan, dan minuman.

www.cdcindonesia.com
www.cdcindonesia.com

Satu huruf yang melambangkan keberlanjutan dari semakin terus bertambahnya produk-produk dari Unilever hingga saat ini.

"Good design is sustainable design", (Imran Amed)

Value of Message
AQUA, adalah brand air mineral kemasan terbesar yang ada di Indonesia. Bila kita perhatikan seksama, logo AQUA sangat simpel karena lebih menonjolkan pada teks dibandingkan gambar pegunungan yang diambil dari sumber mata air murni.

Tulisan AQUA melambangkan air yang bergelombang, mewakili nuansa segar, alami, dan sedap dipandang mata dengan dominasi warna biru.

Meskipun yang lebih ditonjolkan pada logo berupa teks, AQUA memiliki karakter yang sangat kuat. Saking melekatnya karakter tersebut, jika kita membeli air mineral kemasan, mulut otomatis berucap merk AQUA dan kebanyakan kita pun tidak protes meski yang diterima bukan botol air kemasan AQUA.

Dapat disimpulkan bahwa suatu logo pada produk sangat berpengaruh dalam mewakili brand. Tentunya untuk meraih semua itu, keberhasilan AQUA juga tak luput dari sejarah usahanya dalam melewati proses yang sangat panjang.

Satu yang menarik dari AQUA adalah tidak hanya berpromosi pada kualitas air sebagai bahan jualannya, tetapi ada campaign of value yang ternyata semakin menguatkan karakter dari makna kemurnian air sebagai pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.

www.sehataqua.co.id
www.sehataqua.co.id

Kebaikan berawal dari sini, semboyan AQUA dari setiap tetesan air yang murni membawa dampak positif untuk bisa melakukan kebaikan lainnya, karena sesuatu yang baik harus diawali dari kebiasaan yang baik. (ini bukan promosi, by the way..hehe). 

Bagi pelaku usaha yang memiliki budget terbatas, strategi Less is More bisa menjadi acuan untuk meminimalisir konsep, produksi maupun dana operasional lainnya. 

retailbranding.at
retailbranding.at

Hal yang terpenting dalam mem-branding produk agar tepat sasaran adalah bagaimana kita mampu mengomunikasikan brand secara jelas, benar, tidak njelimet (ruwet, kaku), tetapi cukup sesuatu yang disajikan dengan simpel. Sehingga konsumen dapat memahami dengan baik apa fungsi dan manfaat dari suatu produk. 

Bisnis adalah menjual produk yang berorientasi pada pencapaian keberhasilan target pasar. Oleh sebab itu, terlebih dahulu brand harus mendapat perhatian khusus yang dapat merebut hati konsumennya.

Minimalisme adalah promosi yang disengaja dari hal-hal yang paling kita hargai dan penghapusan apa pun yang mengalihkan perhatian kita darinya. (Joshua Becker)

[S K Y]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun