Yaitu, sudah mampu mengendalikan ego pribadi. Hidup sudah tidak untuk memuaskan keinginan pribadi, tetapi keinginan hidup berbahagia dengan senantiasa memberi dan mengabdi.
Tujuan utama dan pertamanya tidak mencari pengakuan manusia, tetapi lebih ingin mendekatkan diri kepada Sang Khalik.
Bergaul Tanpa Ada Batasan
Keakraban diluar konteks pekerjaan dengan sesama rekan kerja, seperti menjadi teman bicara, saling melontarkan candaan yang kadang out of control, sebatas tidak melanggar batas-batas (rasis, pelecehan seksual, bullying) saya rasa masih dalam taraf wajar.
Karena upaya membangun budaya lingkungan kerja yang bersifat kekeluargaan, kita mesti mengurangi sekat-sekat gaya komunikasi baku.
Saling peduli dan perhatian antar sesama itu perlu untuk menumbuhkan rasa empati.
"Garis batas menentukan dengan siapa kita membuka hati, dan dengan siapa kita menutup diri". (Agustinus Wibowo).
Hakikatnya, manusia adalah makhluk yang lemah akan berbagai macam godaan.Â
Oleh sebab itu, selingkuh bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Namun, tergantung seberapa kuat jenis benteng yang dipakai untuk pertahanan diri sendiri.Â
Dan...itulah yang akan menentukan kualitas diri kita!.Â
[S K Y]