Mohon tunggu...
Khofipah Indra Para Wansa
Khofipah Indra Para Wansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang di blog Khofipah

Lakukanlah hal yang positif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim PMM UMM Gelombang 2 Kelompok 5 Memberikan Edukasi Saving Money untuk Kelas 3 SDN 1 Ampeldento

21 Februari 2022   10:41 Diperbarui: 21 Februari 2022   10:44 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM),  mahasiswa Univeristas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan edukasi tentang menabung sejak dini untuk siswa-siswi kelas 3 di SD Negeri 1 Ampeldento pada Selasa, 15 Februari 2022.

            Kelompok PMM Gelombang 2 Kelompok 5 yang beranggotakan lima orang ini memberikan edukasi saving money melalui tontonan video animasi yang menarik. Cara belajar ini dipilih agar anak-anak dapat menangkap ilmu yang diberikan dengan baik karena cara penyampaian materi yang menyenangkan. Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan di Journal Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul "Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar" menyatakan bahwa pengaruh media animasi terhadap belajar menghasilkan hasil yang positif, yaitu hasil penyerapan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media powerpoint. Selain itu, belajar menggunakan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa jika dibandingkan dengan belajar menggunakan media powerpoint.

            Respon yang didapatkan positif dilihat dari antusias para siswa-siswi yang besar. Setelah menonton video, mereka diberikan pertanyaan terkait dengan isi dari video. Bagi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar akan diberikan hadiah. Siswa-siswi kelas 3 di SD Negeri 1 Ampeldento berebutan untuk menjawab pertanyaan. Total ada 10 pertanyaan yang diberikan dan semuanya bisa dijawab oleh mereka.

            Tabungan memiliki peran yang besar untuk menjaga kestabilan kondisi keuangan di masa depan. Maka dari itu memberikan edukasi mengenai menabung sejak dini kepada anak-anak sangatlah penting. Pola pikir mereka tentang uang haruslah dibentuk mulai dari sekarang agar terbiasa untuk hidup hemat dan rajin menabung.

            Biasanya anak-anak berperilaku konsumtif karena masih senang membeli mainan dan jajan makanan ringan yang dijual di sekolah. Hal ini adalah hal yang wajar karena memang dunia anak-anak adalah bermain dan mengeksplor banyak hal baru. Namun apabila perilaku ini menjadi kebiasaan yang dilakukan secara berlebihan tentu saja akan berdampak negatif baik dari segi psikologis anak  maupun segi perekonomian keluarga. Dengan adanya pengetahuan tentang saving money, maka anak akan mengetahui jerih payah mengumpulkan uang dan menjadi bijak dalam menggunakan uang apabila sudah memiliki sumber daya atau uang tabungan.

            Dampak dari anak-anak yang tidak diberikan edukasi mengenai menabung sejak dini, mereka akan kesulitan untuk memahami konsep mengatur keuangan, akibatnya mereka akan berperilaku boros dan tidak bisa merencanakan keuangan saat memasuki usia dewasa. Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan saving money sejak dini adalah untuk mengasah kemampuan mengatur keuangan, mereka jadi mengtahui dan mampu membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan. Dengan begitu, harapannya, anak-anak mampu menentukan skala prioritas mereka sejak dini. Selain itu, edukasi tentang menabung sejak dini membuat anak-anak bisa lebih menghargai uang yang dimiliki.

            Anak juga dapat terlatih untuk membuat keputusan yang lebih bijak. Sebelum membelanjakan uangnya mereka pasti akan berpikir membuat keputusan terbaik untuk mendapatkan barang dari uang yang telah ditabungnya. Seperti video animasi yang telah ditonton siswa siswa kelas 3 SD Negeri 1 Ampeldento, mereka menabung dengan tujuan untuk membeli mainan. Namun, setelah celengan ayam mereka penuh, orang tua mereka memberikan saran kepada mereka untuk membeli hewan ternak berupa ayam, mereka setuju. Akhirnya, mereka berhasil membeli 2 ekor ayam dari hasil tabungan mereka, yaitu ayam jantan dan ayam betina yang kemudian ayam tersebut mampu menghasilkan banyak telur yang dikemudian hari mampu menetas menjadi anak ayam. Hal ini adalah contoh dari buah manis kegiatan menabung dan memutuskan pilihan yang bijak dalam penggunaan sumber daya atau uang tabungan yang dimiliki.

            Belajar disiplin dan konsisten merupakan manfaat lain dari menabung. Orang tua dapat mengarahkan anak untuk menyisihkan uang saku mereka setiap hari secara rutin, mislanya Rp2 ribu per hari. Perilaku seperti ini bertujuan untuk melatih anak untuk memiliki sifat disiplin, mampu berkomitmen, konsisten, dan bertanggung jawab.

Manfaat lain dari mengajarkan anak menabung adalah untuk melatih kesabaran, yaitu sabar dalam menahan nafsu untuk membelanjakan secara habis uang saku mereka untuk membeli apa yang mereka inginkan dan sabar dalam berusaha untuk mengumpulkan uang demi tujuan yang telah mereka tetapkan sejak awal menabung.

Tak hanya mengajarinya bagaimana caranya untuk berusaha meraih apa yang mereka inginkan seperti mainan baru atapun sepeda baru, tetapi manfaat menabung untuk anak sejak dini juga bisa melatih mereka untuk mengajarkan bagaimana caranya menyisihkan uang untuk dana darurat. Dana darurat atau emergency fund merupakan dana yang dikumpulkan untuk keperluan hal yang tak terduga di masa yang akan datang, kita tidak akan tahu akan ada hal apa yang kita alami dan kita harus siap untuk itu. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan dana darurat atau emergency fund dari jauh-jauh hari.

Di era yang sudah serba teknologi, jika anak sudah memiliki semangat menabung dan mampu konsisten, tak ada salahnya jika orang tua memberikan reward berupa membantunya membuka buku tabungan anak di bank. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan keamanan dari uang tabungan anak agar terhindar dari hal yang tak diinginkan seperti kehilangan akibat kecurian ataupun jika ada bencana seperti banjir, kebakaran, dan bencana lainnya yang mampu mengakibatkan hilangnya uang tabungan anak.

Berikut beberapa tips mengajari anak menabung. Pertama, bantu anak menentukan tujuan dan rencana. Misalnya, jika anak sedang ingin membeli sepeda baru seharga Rp800.000, ketahui jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sepeda baru tersebut berdasarkan uang yang rutin ditabung. Selain itu, agar anak lebih semangat dan tidak goyah, bantu anak menempelkan gambar barang yang ingin dibeli disamping celengan atau dinding kamar.

Kedua, gunakan celengan yang menarik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat anak dalam menabung. Celengan yang menarik tidak harus mahal dan beli di mall, tapi bisa dengan membuat celengan sendiri dari kaleng ataupun stoples yang sudah tidak terpakai dan biarkan anak berkreasi sesuka dia.

Ketiga, membawakan bekal makanan. Tips ini selain membuat uang jajan anak menjadi tersisa lebih banyak, membawa bekal dari rumah juga lebih terjaga kebersihannya. Terlebih lagi saat pandemi seperti ini, membawakan anak bekal menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk tercegahnya anak dari virus Covid-19. Selain lebih bersih, gizi anak menjadi lebih terpenuhi jika orang tua membawakannya bekal yang lengkap sehingga anak memiliki imun yang kuat.

Keempat, membantu anak untuk membuka rekening di bank. Menabung di bank menjadi salah satu opsi yang bijak agar uang lebih aman. Selian itu, mengambil uang yang ditabung di bank juga tidak semudah mengambil uang di celengan. Jadi, memungkinkan anak untuk tidak sembarangan mengambil uang yang ditabung. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk mengenalkan anak pada cara menabung di era serba teknologi dan modern.

Kelima, memberikan anak edukasi mengenai sekala prioritas. Hal ini dapat dicapai dengan mulai dari memberikan anak pengetahuan tentang cara membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan. Kebutuhan adalah hal yang harus dienuhi sedangkan keinginan adalah hal yang bisa ditunda. Setelahitu baru bantu anak untuk menentukan skala prioritas keuangan. Hal ini dapat membantu anak untuk belajar menahan diri dari sesuatu yang kurang penting sehingga semangat menabung tetap tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun