Di era yang sudah serba teknologi, jika anak sudah memiliki semangat menabung dan mampu konsisten, tak ada salahnya jika orang tua memberikan reward berupa membantunya membuka buku tabungan anak di bank. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan keamanan dari uang tabungan anak agar terhindar dari hal yang tak diinginkan seperti kehilangan akibat kecurian ataupun jika ada bencana seperti banjir, kebakaran, dan bencana lainnya yang mampu mengakibatkan hilangnya uang tabungan anak.
Berikut beberapa tips mengajari anak menabung. Pertama, bantu anak menentukan tujuan dan rencana. Misalnya, jika anak sedang ingin membeli sepeda baru seharga Rp800.000, ketahui jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sepeda baru tersebut berdasarkan uang yang rutin ditabung. Selain itu, agar anak lebih semangat dan tidak goyah, bantu anak menempelkan gambar barang yang ingin dibeli disamping celengan atau dinding kamar.
Kedua, gunakan celengan yang menarik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat anak dalam menabung. Celengan yang menarik tidak harus mahal dan beli di mall, tapi bisa dengan membuat celengan sendiri dari kaleng ataupun stoples yang sudah tidak terpakai dan biarkan anak berkreasi sesuka dia.
Ketiga, membawakan bekal makanan. Tips ini selain membuat uang jajan anak menjadi tersisa lebih banyak, membawa bekal dari rumah juga lebih terjaga kebersihannya. Terlebih lagi saat pandemi seperti ini, membawakan anak bekal menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk tercegahnya anak dari virus Covid-19. Selain lebih bersih, gizi anak menjadi lebih terpenuhi jika orang tua membawakannya bekal yang lengkap sehingga anak memiliki imun yang kuat.
Keempat, membantu anak untuk membuka rekening di bank. Menabung di bank menjadi salah satu opsi yang bijak agar uang lebih aman. Selian itu, mengambil uang yang ditabung di bank juga tidak semudah mengambil uang di celengan. Jadi, memungkinkan anak untuk tidak sembarangan mengambil uang yang ditabung. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk mengenalkan anak pada cara menabung di era serba teknologi dan modern.
Kelima, memberikan anak edukasi mengenai sekala prioritas. Hal ini dapat dicapai dengan mulai dari memberikan anak pengetahuan tentang cara membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan. Kebutuhan adalah hal yang harus dienuhi sedangkan keinginan adalah hal yang bisa ditunda. Setelahitu baru bantu anak untuk menentukan skala prioritas keuangan. Hal ini dapat membantu anak untuk belajar menahan diri dari sesuatu yang kurang penting sehingga semangat menabung tetap tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI