Mohon tunggu...
khofifin
khofifin Mohon Tunggu... Jurnalis - -

sebenarnya saya masih pelajar jadi hanya mengisi kekosongan dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Moral?

28 Februari 2023   12:51 Diperbarui: 28 Februari 2023   12:53 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman edan, ini sudah banyak perbuatan-perbuatan dari kalangan remaja menyalahi aturan norma dan moral dalam masyarakat. Tidak heran sering terpampang berita miris mengenai perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan oleh karangan remaja, seperti terjadinya perbuatan tidak senonoh diluar pernikahan, perkelahian antar geng sekolah hingga mengakibatkan sebagian dari mereka kehilangan nyawa atau kasus bullying yang biasanya kerap tidak dipedulikan. 

Sebenarnya, mayoritas dari mereka sadar betul terhadap apa yang diperbuat. Bahkan mereka beranggapan perbuatannya hanyalah sebuah candaan belaka. Dalam hal ini, tanpa sadar perlakuan seperti itu dapat menyimpang bahkan menyoret tatanan norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat.

Sikap penyimpangan dalam bermoral oleh para remaja disebabakan dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal yang menjadi pengaruh besar dalam gaya perubahan kehidupan baik dari aspek budaya, social, iptek, bahkan agama. 

Oleh karena itu, sangat miris bila kedua faktor tersebut menumbuhkan benih dalam diri hingga menjadi suatu hal kebiasaan, seperti halnya bentuk didikan orang tua yang akan menekan moral anakanya dalam bentuk apapun dan juga bentuk lingkungan sekitar yang akan menjadi ketergantungan dalam diri seseorang.

Dalam hal ini, beruntunglah para remaja yang saat ini dapat terdidik dengan baik dalam lingkup pesantren. Pesantren dapat melindungi dan memberi jalan solusi keluar dari perbuatan-perbuatan buruk yang saat ini banyak terjadi di dunia luar. 

Di pesantren para santri dibiasakan untuk berperilaku baik, seperti halnya menghormati guru, menghargai teman, serta berkata baik dan sopan. Dengan demikian, kebiasaan dapat menjadi penopang terbentuknya moral dalam diri seseorang.

Pada hakikatnya, moral sudah tertanam dalam diri seseorang sejak dia lahir, dan lingkungan sekitar yang akan membantu pembentukan moral dalam diri manusia sehingga seseorang tinggal memilah dan memilih perbuatan-perbuatan yang baik. 

Para ulama pernah berkata, "sesungguhnya bahwa untuk menghilangkan kebiasaan jelek yang sudah melekat didalam diri seseorang itu sangatlah susah tetapi setidaknya seseorang berusaha untuk menghilangkan kebiasaan jelek tersebut dan menggantinya dengan kebiasaan yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun