INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Instrumen adalah Suatu alat untuk mengetahui informasi yang akan dikumpulkan. (Farida, 2008 : 102) Instrumen dapat didesain dan dipilih dengan hati-hati. Instrumen yang tidak tepat dapat merusak rencana pengumpulan data. Secara garis besar instrumen dibedakan menjadi dua kelompok yaitu instrumen tes dan instrumen non tes..
A. Tes
Tes adalah suatu instrumen untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran kemampuan subjek penelitian dalam menguasai materi pelajaran tertentu, yakni menngunakan tes tertulis , tes keterampilan (Sanjaya, 2013 : 251)
Pembagian macam-macam jenis tes dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Di bidang psikologi, tes dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian, yakni sebagai berikut :
1. Tes intelegensia umum, merupakan suatu tes yang berguna mengukur kemampuan umum.
2. Tes kemampuan khusus, merupakan tes yang berfungsi mengukur kemampuan potensial dalam bidang tertentu.
3. Tes prestasi belajar, yaitu tes untuk mengukur kemampuan actual sebagai hasil belajar, dan
4. Tes kepribadian, merupakan tes yang berfungsi mengukur karakteristik pribadi.
Pada taman kanak-kanak atau pendidikan anak usia dini instrumen tes jarang digunakan, tetapi tetap bisa digunakan bagi seorang pendidik untuk menggunakan instrumen ini. Terdapat dua jenis tes, yaitu :
1. Tes standar , yakni tes yang terdiri dari tes minat, bakat, intelegensi, kepribadian, dan lain sebagainya.
2. Tes non standar,tes yang dihasilkan oleh seorang pendidik, yakni pada guru pendidikan anak usia dini atau Taman Kanak-Kanak (TK).
B. Instrumen Non Tes
1. Penugasan
Adalah teknik penilaian berupa pemberian tugas dan dapat dikerjakan anak dalam waktu tertentu secara individu maupun kelompok.
Pemberian tugas salah satu cara penilaian yang dapat dilakukan dengan cara memberikan berbagai tugas-tugas yang kreatif sesuai dengan kemampuan yang akan disampaikan. Penilaian dengan cara ini dapat digunakan dengan cara melihat proses kerja anak dan hasil kerja anak pada tugas yang sudah diberikan. Pada saat pendidik menilai dengan cara melihat aktivitas anak menyelesaikan tugas, pendidik dapat menggunakan stategi dan langkah penyelesaian tugas sebagai rambu penilaian. Tetapi bila pendidik hanya melihat hasil, pendidik harus yakin benar bahwasannya tugas yang sudah dikerjakan itu memang dikerjakan sendiri oleh anak.. Seluruh data penilaian yang diperoleh melalui permberian tugas dapat dilampirkan dengan menggunakan daftar cek,format tugas, dan skala penilaian.
Macam-macam kegiatan yang dapat dinilai melalui pemberian tugas dapat dikelompokkan menjadi:
Hasil kerja anak usia dini dari tidak menjadi ada, misalnya:
1) Percobaan yang dapat dilaksanakan oleh anak seperti membuat minuman sederhana, mencampur warna, menyemai tanaman.
2) Meronce
3) Menciptakan bentuk-bentuk tertentu dari barang bekas atau benda yang sudah tidak terpakai
4) Membentuk dengan tanah liat atau plastisin.
5) Melipat.
6) Menganyam.
7) Menyusun balok.
Hasil yang diperoleh dari mengatur sesuatu
1) Menata kembali barang-barang sendiri.
2) Membersihkan sesuatu, seperti meja sehabis bekerja.
3) Mengelompokkan warna, benda menurut dari bentuk, ukurannya.
4) Mengurutkan benda sesuai dengan urutan ukuran, seperti menyusun dari terpanjang ke terpendek atau terkecil ke terbesar.
2. Percakapan
Percakapan adalah suatu penilaian yang dapat dilakukan melalui cerita antara anak dan anak atau antara anak dan guru. Percakapan penilaian dapat dilakukan seorang pendidik dengan menggunakan topik pembicaraan yang sudah disesuaikan dengan tema sesuai program kegiatan
Terdapat dua macam percakapan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Terstruktur
Percakapan dilakukan dengan sengaja oleh guru dengan menggunakan waktu khusus dan pedoman sederhana untuk kemampuan tertentu, yakni : Berdo’a, menirukan kembali ucapan guru, membaca pantun, bernyanyi, dsb.
b. Tidak berstruktur
Percakapan dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, di mana saja, kapan saja, dan sedang melakukan kegiatan lain yang biasa dilakukan saat jam istirahat atau saat sedang menunggui anak mengerjakan tugasnya.
Contoh kemampuan yang dapat diungkap dengan cara percakapan tidak berstruktur, antara lain:
a. Mengucapkan salam saat bertemu.
b. Berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan.
c. Mengenalkan identitas diri.
d. Menjawab pertanyaan apa, di mana, bagaimana, mengapa, berapa,kapan.
e. Berbicara dengan kalimat sederhana.
f. Bercerita tentang kejadian sekitarnya.
g. Memberikan informasi tentang suatu hal.
h. Menggunakan kata ganti “aku” atau “saya”.
i. Menyebutkan alamat rumah.(Anita, 72-74)
3. Pengamatan
Pengamatan yaitu suatu teknik penilaian yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan observasi, catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.
Karakteristik teknik pengamatan sebagai berikut:
a. Pengamatan dilaksanakan harus tepat dengan program kegiatan
b. Pengamatan direncanakan secara sistematis.
c. Pengamatan dapat memanfataakan alat bantu rekam data misalnya daftar cek, skala penilaian, catatan anekdot, atau yang lain sebagainya
d. Data yang sudah diperoleh dapat dipilah sesuai dengan program kegiatan
e. Pengamatan harus teliti dan tuntas.
f. Pengamatan harus dapat dikategorikan dan dikualifikasikan.
Alat rekam dalam pengamatan yakni :
a. Daftar Cek
Berikut Fomat bentuk daftar cek
Daftar Cek Individual
NoAktivitasYaTidak1.Menirukan gerak binatang
2.Bertepuk tangan
Daftar Cek Kelompok