Mohon tunggu...
Khofifah Nur Indah
Khofifah Nur Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Khofifah Nur Indah

Trying to be me for everytime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Daur Ulang Sampah, Seni untuk Menyelesaikan Masalah

26 Februari 2022   19:30 Diperbarui: 26 Februari 2022   19:38 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah adalah permasalahan utama bagi hampir di setiap negara, khususnya bagi negara berkembang dengan sistem pengolahan sampah yang belum optimal serta kesadaran masyarakat terkait samah yang rendah. 

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKHK), produksi sampah di Indonesia mencapai 67,8 ton. Ini berarti penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 0,68 kilogram sampah per hari. Jumlah ini mengalami peningkatan daripada tahun-tahun sebelumnya dan diperkirakan pula akan terus meningkat setiap tahunnya.

Sebagian besar sampah dihasilkan melalui kegiatan rumah tangga. Sampah-sampah hasil rumah tangga yang dibuang sembarangan melalui saluran air atau sungai akan menimbulkan masalah baru yaitu pencemaran air. Bahkan sampah yang dibuang pada tempatnya tetap dapat menimbulkan masalah lain. 

Semakin meningkatnya sampah yang dihasilkan masyarakat akan menimbulkan timbunan sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Timbunan sampah-sampah yang menggunung juga akan menghasilkan gas metana yang selanjutnya akan mencemarkan udara dan lingkungan sekitar.

Merujuk pada kondisi tersebut, permasalahan tentang sampah tidak akan selesai hanya dengan membuang samah pada tempatnya. Diperlukan adanya suatu trobosan baru terhadap daur ulang sampah guna menanggulangi permasalahan sampah di Indonesia. 

Selain itu, pengedukasian dan sosialisasi juga sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap daur ulang sampah karena semuanya tidak akan berhasil tanpa peran aktif masyarakat.

Tingkatan Daur Ulang Sampah
Daur ulang sampah adalah sebuah upaya untuk menanggulangi permasalahan sampah agar tidak semua sampah berakhir di TPA. Beberapa jenis sampah yang khususnya merupakan sampah yang sulit terurai memerlukan penangan khusus agar tidak mencemari lingkungan. 

Berdasarkan hal tersebut KKN kelompok 38 UIN Walisongo Semarang mengupayakan daur ulang sampah di desa setempat guna menanggulangi permasalahan sampah di Desa Pringgowijayan.

Tingkatan dalam mendaur ulang sampah dimulai dari pemilahan sampah terlebih dahulu. Tim KKN berusaha untuk mensosialisasikan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dengan membuat pamflet yang dipasang dibeberapa tempat. Pembuatan tempat sampah juga turut dilakukan guna suksesi upaya pemilahan sampah. 

Sampah akan dibagi menjadi tiga jenis yaitu sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga dan sampah dari alam, sampah anorganik yakni sampah yang sulit terurai seperti botol plastik, kaleng bekas, styrofoam, karet, besi, kaca serta sampah B3/berbahaya yakni sampah yang dapat mencemari lingkungan dan makhluk hidup seperti obat-obatan, bahan kimia dan baterai.

Selanjutnya, setelah sampah yang terpilah berdasarkan jenisnya, daur ulang sampah akan lebih mudah dilakukan. Metode daur ulang sampah yang dilakukan KKN kelompok 38 adalah dengan mengadopsi konsep ekonomi sirkular, yaitu dengan cara memanfaatkan nilai ekonomi dari sampah secara maksimal dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Reduce (Mengurangi)
Reduce adalah upaya untuk mengurangi sesuatu yang berpotensi menimbulkan sampah. Wujud nyata dari upaya ini yaitu seperti pengurangan penggunaan kantong plastik yang merupakan jenis sampah anorganik yang sulit terurai oleh tanah. 

Cara mengurangi sampah dengan metode ini yang pertama yaitu dengan mengurangi bahan sekali pakai, seperti penggunaan Styrofoam dan kantong plastik. Yang kedua yaitu menggunakan produk yang dapat diisi ulang seperti penggunaan botol minum. Dan yang terakhir yaitu memilih produk kemasan yang dapat didaur ulang.

Reuse (Penggunaan Kembali)
Reuse adalah upaya terhadap sampah agar dapat digunakan kembali secara langsung. Wujud nyata dari upaya ini adalah penggunaan sedotan dari besi. Sedotan besi dapat digunakan beberapa kali dan lebih aman daripada sedotan plastik yang memiliki resiko mengancam kesehatan lebih tinggi. 

Sedotan plastik juga sulit didaur ulang karena ukurannya yang relative kecil. Cara mengurangi sampah dengan metode ini yaitu dengan memillih wadah atau kantong yang dapat digunakan beberapa kali, seperti kantong belanja dari kain. Kemudian, menggunakan Kembali wadah atau kemasan yang telah kosong. Terakhir, memanfaatkan sisa makanan untuk pakan ternak.

Recycle (Daur Ulang)
Recycle adalah upaya untuk memanfaatkan kembali sampah atau daur ulang sampah menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomi. Cara mendaur ulang sampah dengan metode ini yaitu melakukan pemilihan sampah non organik menjadi suatu produk yang bermanfaat dan sampah organik menjadi pupuk kompos. Yang kedua, mendaur ulang barang yang bisa didaur ulang. Terakhir, yaitu mengolah sampah karton menjadi kertas kembali.

Wujud nyata dari upaya ini adalah pembuatan pupuk kompos dari serabut kelapa oleh KKN kelompok 38 yang merupakan daur ulang dari sampah organik. Selain itu, KKN kelompok 38 juga membuat teh herbal dari kulit rambutan yang juga merupakan produk unggulan dari kelompok ini. 

Kelompok 38 mencoba inovasi baru dalam mengolah limbah kulit rambutan yang termasuk sampah organik menjadi sesuatu yang berbeda bukan hanya sebagai pupuk kompos. 

KKN kelompok 38 juga melakukan daur ulang untuk sampah anorganik menjadi produk yakni kursi dari botol bekas. Kursi dari botol bekas adalah upaya mengurangi limbah botol bekas untuk meningkatkan nilai ekonominya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun