Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan Kualitas Hidup Remaja Saat Ini, Apakah Digital Detox dapat Berpengaruh?
   Â
  ÂDi era yang serba maju ini, kesehatan mental remaja menjadi topik pembicaraan yang sangat penting. Karena di zaman yang serba canggih ini apapun yang kita inginkan dapat terpenuhi dengan mudah dan cepat. Mulai dari hiburan, media sosial, perbelanjaan, dan lainnya. Tetapi penggunaan yang berlebihan akan sangat berpengaruh terhadap mental remaja, karena pada fase remaja sangat labil dalam segala hal. Hal itu disebabkan karena mudahnya teknologi mempengaruhi otak remaja.
Telah dibuktikan pada penelitian jika seseorang mendapatkan penghargaan berupa like atau perhatian orang lain terhadap kita lewat sosial media, membuat seseorang merasa bangga karena telah diakui. Hal inilah yang menjadikan orang ingin terus melakukannya (ketergantungan). Dikutip dari "Artikel Kesehatan" pada 20 September 2019 yang berjudul "Manfaat Detox Digital untuk Kesehatan Mental".
Maka dalam permasalahan ini konsep digital detox yakni, beristirahat sejenak dari penggunaan perangkat digital menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kualitas hidup remaja. Karena digital detox sangat membantu remaja untuk fokus dalam menjalankan aktivitas didunia nyata. Dan mengurangi risiko apapun yang di kawatirkan oleh setiap orang tua.
Di zaman yang serba canggih ini mustahil jika remaja berpisah jauh dengan teknologi. Adapun banyaknya pengaruh dari penggunaan digital yang berlebihan diantaranya; meningkatkan risiko gangguan mental, mulai dari stres hingga  depresi, kurangnya percaya diri, cemas, dan lain sebagainya. Telah dibuktikan pada penelitian BMC Public Health yang menyatakan bahwa ketika anak berumur 10 tahun sudah aktif di media sosial akan berdampak buruk hingga besarnya nanti.
Mengurangi keintiman dalam berhubungan apapun. Dimana ketika seorang fokus terhadap digital dan temannya sedang berpendapat, maka orang tersebut akan merespon apa yang menurutnya penting tanpa mau mendengarkan penjelasan lainnya. Hal tersebut akan menyebabkan perselisihan diantara keduanya dan akan merenggangkan pertemanannya. Dan pada saatnya akan mengakibatkan tertekannya jiwa seseorang.
Selain itu, gangguan fisik akan muncul begitu saja mulai dari kurangnya tidur seseorang akibat cahaya biru (blue light) dari layar elektronik dapat menghambat kinerja melatoninhormon yang mengatur siklus tidur. Adapun kurangnya tidur yang terus menerus akan berisiko penyakit jantung. Dikutip dari "Artikel" pada hari Kamis, 20 September 2019 yang berjudul "Kecanduan Bermedia Sosial dapat Mengurangi kualitas Hidup" Serta akan mengakibatkan emosional yang kurang stabil. Kesehatan mata juga akan terganggu karena terlalu sering menatap layar. Akibatnya timbul gejala mata kering, iritasi, sakit kepala, dan tegang. Dalam jangka panjang akan menimbulkan gangguan pengelihatan yang cukup parah.
Adapun dengan menetapkan waktu penggunaan gadget, menggunakan aplikasi pembatas waktu, meningkatkan kreativitas, menemukan hobi baru, melakukan olahraga secara teratur dan melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat lainnya. Hal tersebut merupakan upaya dalam mengatur waktu agar seimbang. Karna digital detox bukan berarti berhenti dari penggunaan digital, tetapi memberi jeda dari penggunaan digital. Sebab  setiap tubuh seorang berhak untuk mendapatkan kenyamanan dan ketenangan. Yang mana digital detox dapat berpengaruh dalam upaya penambah kualitas hidup bagi remaja.
Dalam konteks teori keadilan, John Rawls menyatakan pentingnya distribusi sumber daya secara adil. Yang mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam meraih kesejahteraan hidup. Termasuk dalam menjaga kesehatan yang sangat dibutuhkan pada setiap orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H