Kehadiran media sosial dalam diri anak muda memang tak dapat dapat dipisahkan, bagaikan menyeduh kopi hitam tanpa gula, hambar rasanya. Keberadaan media sosial memberikan warna setiap langkah bagi anak muda. Di era serba digital ini, masyarakat seolah dituntut untuk melek akan teknologi. Terlihat pada situasi pada saat ini, segala aspek kehidupan dari bidang ekonomi, pendidikan, politik, agama, sosial dan kebudayaan ikut membaur bersama teknologi. Media sosial yang menjadi bagian dari teknologi memiliki perkembangan yang masif di masyarakat. Berdasarkan hasil riset dari Hootsuite sebuah situs layanan manajemen konten, mencatat bahwa tahun 2021 penguna internet di dunia telah mencapai 4,66 Miliar jiwa dan dari hasil tersebut dijumpai sebanyak 4,22 Miliar jiwa adalah pengguna media sosial.
Laporan terbaru juga didapatkan dari blog Hootsuite berjudul "2021 Social Trend Will Light The  Way" membahas mengenai situasi pandemi yang menyebabkan keadaan ekonomi turun, para perusahaan berjuang dalam meraih pasaran karena kehilangan penjualan di masa pandemi. Para pemasar mencoba mencari cara baru untuk menemukan pelanggan, membawa inovasi baru demi kenyamanan pelanggan dalam mendaptakan produk. Tak dapat dipungkiri, situasi pandemi Covid-19 membuat tatanan kehidupan tak sepenuhnya berjalan dengan normal. Terdapat hambatan yang dialami baik dari dalam diri (internal) maupun masyarakat (eksternal). Komunikasi di masa pandemi menjadi hal yang mendasar untuk dilakukan. Proses penyampaian pesan banyak dilakukan dengan menggunakan saluran media, karena terdapat kebijakan yang mengatur untuk melakukan pembatasan sosial. Adanya regulasi tersebut membuat masyarakat menjadi adaptif dengan penggunaan media sosial, selain digunakan sebagai sarana berkomunikasi, juga sebagai salah satu sumber dalam mencari informasi/berita.
Media sosial adalah aplikasi berbasis internet yang memungkinkan setiap penggunanya berinteraksi satu sama lain dengan menciptakan konten informasi dan membagikannya dan juga menerima informasi dari pengguna lain (kominfo). Secara umum, pengelompokan media sosial, yaitu:
- Jejaring Sosial: Facebook, WhatsApp, Linkedin, Path dan sebagainya
- Blogging: Blogspot, Wordpress, Tumblr dan sebagainya
- Aplikasi berbagi video: YouTube, MeTube, Vimeo dan sebagainya
- Aplikasi berbagi gambar: Instagram, Filckr, Pinterest, Picassa dan sebagainya
- Micro-Blogging: Twitter
Di era teknologi yang semakin maju, membuat kedatangan berbagai platform media sosial yang bermacam fungsi dan tujuannya. Platform media sosial yang paling digunakan oleh masyarakat  di Indonesia dalam rentang usia 16-64 tahun yang mengakses berbagai platform dari media sosial setiap bulannya, yaitu Youtube (93,8%), WhatsApp (87,7%), Instagram (86,6%), Facebook (85,5), Twitter (63,6), Facebook Messenger (52,4%), Line (44,3%), Linkedln (39,4%), TikTok (38,7%) dan sebagainya (Hootsuite, We Are Social:2021)
Melansir dari laman KumparanTech aktivitas berinternet yang paling digemari oleh pengguna internet adalah media sosial. Saat ini, ada 170 juta jiwa orang Indonesia yang merupakan pengguna aktif media sosial. Rata-rata dari mereka menghabiskan waktu 3 jam 14 menit di platform jejaring sosial. Tak menutup kemungkinan terdapat generasi Y dan Z atau yang biasa disebut dengan generasi millennial ikut berkontribusi dalam penggunaan media sosial. Terlihat pada konten-konten yang ada pada media sosial YouTube, banyak ditemukan content creator atau YouTuber dari generasi millenial membuat atau membahas konten video yang mengikuti tren sosial seperti video tutorial menggunakan game online, make up challenge, beauty skincare, daily life, travelling dll.
Media sosial Instagram dapat dikatakan menjadi platform branding-nya anak muda. Di Instagram kamu bisa menunjukkan hobi ataupun aktivitas keseharian yang kamu ingin bagikan ke publik. Bagi kamu yang suka fotografi, memotret pemandangan alam atau objek lainnya, kamu bisa upload ke feed atau story instagram akun mu. Daripada koleksi foto estetikmu hanya jadi tampilan wallpaper di Handphone saja, kamu bisa jadikan feed Instagram sebagai sarana galeri pameran karya hasil jepretanmu. Layaknya menjadi fotografer handal, kamu bisa menempatkan foto di feed Instagram. Hei, anak muda! kamu pasti tak bisa terlepas dari style yang lagi happening kan? Mulai dari gaya berpakaian, tren IT, tempat-tempat kekinian, hingga kuliner masa kini. Semua yang menjadi tren bagi anak muda itu bisa kamu temukan di Instagram. Dengan adanya pencarian visual (gambar) yang banyak dan deskripsi menariknya pastinya akan membuat kamu betah untuk berselancar di media sosial Instagram.
Mencari rekomendasi wisata terpopuler dari dalam negeri hingga mancanegara jadi mudah kamu dapatkan. Kamu hanya perlu mengetikkan nama tempat wisata pada pencarian beranda, ratusan hingga ribuan foto akan tertampil pada layar smartphone mu. Dalam memakai platform Instagram, perlunya kamu menciptakan kesadaran diri untuk bijak memposting konten yang akan  dibagikan ke publik. Jangan lupa untuk memilih terlebih dahulu konten mana yang seharusnya diposting, pastikan share saja hal-hal yang bermanfaat dan menginspirasi banyak orang.
Berbagai platform media sosial telah saya gunakan seperti WhatsApp, Instagram, Twitter, YouTube, Line, Pinterest, Telegram, Path, WeChat, bahkan platform KakaoTalk yang belum tahu cara penggunaanya sempat saya gunakan. Mungkin karena platform KakaoTalk menjadi tren pada masanya, atau hanya ikut-ikutan mendownload saja. Beberapa platform media sosial  saja saya pilih, masih aktif saya gunakan sampai saat ini dan berhubungan dengan aktivitas sehari-hari saya. Seperti platform WhatsApp, dapat dikatakan menjadi salah satu media sosial yang penting untuk digunakan di kehidupan sehari-hari, karena menjadi platform untuk komunikasi mengirim pesan, telepon, dan video call. WhatApp juga menyediakan fitur berbagi gambar, musik, video dan dokumen yang memudahkan dalam kegiatan pemasaran berjualan produk, mengirim tugas kuliah dll.Â
Selain WhatsApp, ada platform Twitter yang masih setia untuk digunakan. Twitter merupakan platform yang mirip seperti blog. Kamu bebas membuat tulisan, curhat, membaca berita dan berinteraksi dengan masyarakat dunia maya. Twitter menjadi platform yang mudah untuk kamu dalam mencari informasi yang lagi viral atau banyak diperbicangkan oleh publik. Melalui tagar trending topic, informasi akan cepat menyebar dan menjadi bahan perbincangan di media sosial manapun. Semakin bertambahnya tuntutan kehidupan dan perubahan zaman, saya menjadi mengerti bahwa media sosial yang perlu digunakan, harus membuat berkembang diri sendiri berdampak positif bagi masyarakat.
Dibalik manfaat yang diberikan oleh platform media sosial, terdapat potensi yang berdampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Seperti terlalu lama berselancar di media sosial, membuat kurangnya bersosialisasi atau berbaur dengan masyarakat langsung. Menjadi masyarakat dunia maya (cyber society) itu memang menambah relasi, namun jika tak difilter penggunaanya akan mengakibatkan susahnya kamu untuk memilah konten mana yang boleh diposting dan konten mana yang seharusnya tak boleh untuk dibagikan publik. Perlu hati-hati, netizen akan selalu ada memperhatikanmu, tetap jaga privasi. Menggunakan media sosial juga perlu memperhatikan waktunya, jangan terlalu berlebih berkutat dengan media sosial jika itu membuat kamu menjadi menyampingkan kewajiban dan malas melakukan kegiatan sosial. Media sosial diciptakan dengan segala kecanggihan yang ada, manfaatkan sebaik mungkin, jadikan media sosial sebagai sarana untuk berkreasi dan meraih mimpimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H