Mohon tunggu...
Khofifah Indar PDF
Khofifah Indar PDF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wisata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Labirin Wajah Yang Terperangkap Dalam Keabadian

22 Januari 2025   12:31 Diperbarui: 22 Januari 2025   12:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya lembut bersinar penuh 

Terpantul dari permukaan yang tak pernah stabil 

Aku menatap serius cermin besar disamping lemari 

Di dalamnya ada rembulan terperangkap

Tak ada jalan keluar 

Di kelilingi oleh bayang-bayang hitam menyeramkan

Tak ada siapa bisa menatap dengan lama 

Hanya aku seorang diri 

Apa yang sebenarnya ada? 

Mengapa hanya bisu? 

Mengapa hanya mengambang diantara kegundahan? 

Bertanya pada diri sendiri seakan gila

Aku ingin bebas

Tidak terpenjara dalam ruang sempit ini

Menunggu saat di mana aku bisa pecah 

Namun aku tau waktu itu takkan pernah datang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun