Terbangun dari gerlap angan terperangkapÂ
Suram pantulan memori berkasih melambai di keheninganÂ
Ku berlari pada cermin yang memantul
Pancarannya menepis bayang pada kelamÂ
Tegap mengukur serius kegelisahanÂ
Sementara jiwa tengah mengelus deritaÂ
miris lirikan angan sendiriÂ
Terbuai pada fantasi mengerikanÂ
Enyalah...
Beranjak kembali pada tempat asalmu
Tawar hati berlayar dengan raga
Sirnamu takkan pupuskan kedamaianÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!