Mohon tunggu...
Khofifah AyuVirnanda
Khofifah AyuVirnanda Mohon Tunggu... Bankir - Manusia yang dalam masa perbaikan

Apapun yang hadir dikehidupan kita, mari coba menghargainya. Sekecil apapun itu :))

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dosen Kewarganegaraan dan Pancasila yang Anti Killer-killer Klub

4 Mei 2020   19:44 Diperbarui: 4 Mei 2020   19:40 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, mata kuliah kewarganegaraan bukanlah mata kuliah yang gampang. Hampir disetiap jenjang pendidikan selalu ada pelajaran itu, meski berbeda istilah. Pas SD namanya PPKN, pas MTs namanya PKN, pas MA namanya apa dah, lupa. Hehehe. Mata kuliah kewarganegaraan hampir sama dengan PKN menurutku, tapi mungkin lebih mendalam. 

Awalnya saya sedikit ragu, takut dosen nya killer, ngasih banyak tugas. Kalian pasti tau lah jelas pelajaran yang emnyangkut pancasila dan kewarganegaraan kan mesti bahas tentang Indonesia, apapun yang ada di Indonesia, mulai dari hal terkecil, sampe yang paling besar. Sampe bosen ya ngeliat materi HAM, Demokrasi, wkwkw. Tapi sumpah kalo Pak Edi yang ngajar semua rasa takutku ilang. Soalnya udah kebawa serunya beliau ngajar, gituuu.

Saya bukan mahasiswa yang pandai di kelas, bukan pula yang aktif dikelas. Tapi saya merasakan betapa sronok nya belajar bersama Pak Edi saat perkuliahan berlangsung. Saat Kuliah daring pun terasa sangat sronok. Dengan penampilan yang sederhana, beliau sangat menarik apabila akan menjelaskan atau menceritakan sesuatu. 

Saya, selaku mahasiswa bandel tapi baik (hehehe) sangat berterima kasih kepada Pak Edi Purwanto, selaku dosen kewarganegaraan yang super baik. Jika bapak membaca artikel ini, saya sangat berterima kasih selama 2 semester sudah sangat sabar mengadapi berbagai kenakalan saya dan teman-teman. Terima kasih pak, karena tidak pernah membebani mahasiswa dengan soal-soal yang diluar kemampuan kami. Maaf apabila banyak sekali tingkah kami yang pernah menyakiti hati bapak. Big Hug buat pak Edi{}

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun