Ikan tongkol (Euthynnus sp.) adalah salah satu jenis ikan laut yang digunakan untuk menggantikan daging ayam dalam pembuatan mie. Â Ikan tongkol sebagai penggati ayam memiliki kelebihan yaitu asam lemak omega-3 dan kandungan protein yang tinggi.Â
Daging ikan tongkol mengandung air 68%, protein 24,31%, lemak 6,29% dan abu 1,57%. Â Ikan tongkol mengandung berbagai mineral seperti magnesium, zat besi, yodium, seng dan selenium yang berfungsi untuk mencegah anemia, mencegah penyakit kangker dan meningkatkan kekebalan pada tubuh (Pandia 2019).
Proses produksi Mie Ikan Tongkol meliputi kegiatan pembuatan produk, pengemasan, dan juga pemasaran kepada konsumen. Proses pembuatan produk Adapun tahapan-tahapan cara pembuatan Mie Ikan Tongkol ini adalah sebagai berikut (Pambudi 2021):
- Rebus ikan tongkol.
- Giling ikan tongkol yang telah direbus dengan mesin penggiling kemudian dikeringkan.
- Masukkan tepung terigu 500 g kedalam wadah.
- Masukkan daging ikan tongkol yang telah dikeringkan kedalam wadah.
- Masukkan telur 5 butir kedalam wadah.
- Tambahkan garam.
- Tambahkan air secukupnya secara bertahap.
- Campur rata hingga membentuk adonan dan didiamkan di wadah selama 30 menit.
- Masukkan adonan kedalam alat pembuat mie sehingga mie yang siap direbus, kemudian sisihkan.
- Haluskan semua bahan berupa kunyit, jahe, merica, ketumbar, daun serai, daun salam, 2 butir kemiri, 8 siung bawang merah dan 5 siung bawang putih menggunakan ulekan.
- Masak semua bumbu yang telah dihaluskan dan bumbu tambahan seperti 1 sendok garam, 3 ikat sayur sawi, masako, 1 sendok gula pasir, 1 sendok kaldu ayam dan kecap asin sebagai bumbu hiasan ikan tongkol.
- Goreng sisa-sisa daging ikan tongkol yang telah dipotongpotong sesuai ukuran.
- Masukkan air secukupnya, 2 sdm minyak wijen serta bumbu-bumbu sampai meresap hingga berubah warna menjadi kecoklatan.
- Rebus mie, jika mie telah matang, mie ditiriskan dan mie dimasukan pada wadah.
- Hidangkan mie dengan taburan bumbu mie ikan tongkol yang telah dibuat.
- Tambahkan saos dan kecap
Berdasarkan segmentasi demografis produk mie ikan tongkol dapat dipasarkan kesemua kalangan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa serta orang tua, tanpa memandang tingkat ekonomi maupun dari konsumen.Â
Selain itu, segmentasi geografis produk mie ikan tongkol ditargetkan yang terdapat di wilayah perkotaan seperti daerah sindang, balongan, karangsong maupun konsumen yang berada di pedesaan seperti desa sukareja, brondong, pasekan, dll. Sedangkan berdasarkan segmentasi psikografis dapat di targetkan pada remaja dewasa maupun ibu-ibu atau bapak-bapak yang gemar memakan mie.
Pesaing produk mie ikan tongkol adalah  mie ikan cakalang, mie ikan tuna, mie ikan tobali, mie ikan kakap, dan mie ikan patin.  Dasar persaingan produk mie ikan tongkol terjadi pada tataran cost advantage.Â
Cos Advantage merupakan keunggulan produk mie ikan tongkol yang dapat dibandingkan dengan produk pesaing, yaitu menggunakan harga yang murah agar beda dari produk lain dan konsumen mendapatkan kualitas yang baik memiliki kandungan gizi yang baik.
Bentuk pasar yang digunakan yaitu pasar persaingan monopoli karena dimana hanya terdapat satu penjual atau produsen yang tidak dipengaruhi oleh harga dan produk produsen lain.Â
Serta menggunakan pasar persaingan monopolitik yaitu model pasar persaingan sempurna tau monopoli, cukup banyak penjual serta pembeli produk yang dihasilkan oleh heterogen dan memerlukan promosi agar produk mie ikan tongkol lebih banyak dikenal oleh masyarakat. Persaingan yang  dilakukan bisa dari rasa, warna mie, toping tambahan agar lebih menarik, dan promosi.
Dalam penentuan harga produk mie ikan tongkol yaitu menggunakan metode cost-plus pricing. Cost-plus pricing adalah metode penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk (Mulyadi 2001). Berikut ini merupakan harga jual dari produk mie ikan tongkol :
- 1 Porsi mie ikan tongkol                 : Rp. 13.000
- 1 Porsi mie ikan tongkol dengan toping  : Rp. 18.000