Pada kenyataannya, HIV/AIDS tidak bisa menular melalui peralatan makan, penderita bersin atau batuk, berpelukan, berjabat tangan dan bersentuhan dengan penderita HIV, tinggal serumah, gigitan nyamuk, penggunaan kamar mandi serta berenang bersama (Katiandagho, 2017).
Langkah dini yang dapat dilakukan untuk mencegah atau terhindar dari infeksi HIV dengan konsep “ABCDE” yaitu: A (Abstinence) artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks untuk orang yang belum menikah. B (Be faithful) artiya Bersikap saling setia antar pasangan seks atau tidak berganti-ganti pasangan. C (Condom) artinya Cegah penularan HIV dengan menggunakan kondom saat hubungan seksual. D (Drug No) artinya Dilarang menggunakan narkoba. E (Education) artinya memberikan Edukasi dan informasi dari sumber yang kompeten atau benar tentang HIV, cara penularan, cara pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Selain itu, mencegah penularan dari Ibu kepada bayinya dengan cara yang komprehensif serta berkesinambungan melalui empat komponen (prong) yaitu pertama: mencegah penularan bagi perempuan usia reproduksi, kedua: mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan bagi perempuan yang terdiagnosa HIV, ketiga: mencegah penularan HIV dan sifilis dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, keempat: mendukung psikologis, sosial dan memberikan perawatan bagi ibu, anak serta keluarga dengan HIV (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Setelah mengetahui tentang HIV/AIDS masyarakat harus sadar dan proaktif dalam kebiasaan berpikir serta bertindak terkait HIV/AIDS untuk mengurangi angka kejadian dan menjaga kesehatan diri bahwa penyakit ini sangat berbahaya sehingga menurunkan kesejahteraan hidup seseorang dan kematian, dimana virus ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang apabila terdapat virus lain masuk maka tubuh tidak dapat melawan banyaknya virus tersebut.
Oleh karena itu, karena banyaknya faktor resiko maka masyarakat mulai menerapkan konsep “ABCDE” sejak dini. Selain itu, masyarakat harus mengubah stigma terhadap ODHA bahwa masyarakat harus menjauhi penyakitnya bukan kepada orangnya, hindari melakukan diskriminatif kepada ODHA.
Referensi :
CNN. (2022). Kasus HIV di Indonesia Capai 519 Ribu per Juni 2022, Jakarta Terbanyak. CNN Indonesia.
Firdausi, M. A. (2015). Waspada HIV/AIDS. Aranca Pratama.
Handayani, V. V. (2020). Begini Tahapan Virus HIV Menginfeksi Tubuh. https://www.halodoc.com/artikel/begini-tahapan-virus-hiv-menginfeksi-tubuh
Katiandagho, D. (2017). Epidemiologi HIV-AIDS. IN MEDIA.
Kemenkes. (2018). Jangan Jauhi ODHA, HIV/AIDS tidak Mudah Menular. https://www.kemkes.go.id/article/view/18121800003/jangan-jauhi-odha-hiv-aids-tidak-mudah-menular.html