Mohon tunggu...
KHOFIFAH ALAWIYAH
KHOFIFAH ALAWIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Khofifah Saat ini mulai mencoba dunia kepenulisan terutama dalam berita sesuai dengan fokus dalam mata kuliah jurusannya. Selain itu Kegiatan yang dilakukan mengikuti Organisasi Dema Fakultas dan UKM Senjapreneur.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Lebaran di Jakarta: KRL dan MRT Diserbu Warga Jabodetabek, Kepadatan Tak Terelakkan!

15 April 2024   23:38 Diperbarui: 16 April 2024   11:57 2548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kamera Samsung A12 di MRT menuju Dukuh Atas BNI (Dok. Pribadi)

Musim libur lebaran tahun ini menjadi momen spesial bagi masyarakat untuk berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga. Tak heran, banyak yang memanfaatkan momen ini untuk berlibur, termasuk menjelajahi berbagai tempat wisata di Jakarta dan sekitarnya. KRL Commuter Line dan Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta pun menjadi pilihan utama bagi banyak orang untuk bepergian selama libur lebaran ini.

Senin, (15/04/2024) Terpantau penumpang KRL sudah padat di Stasiun Tambun, Bekasi. Sepanjang perjalanan ke arah Kampung Bandan via Pasar Senen, lebih banyak penumpang yang naik dibanding dengan penumpang yang turun.

Pada pukul 11.00 WIB penumpang KRL terlihat sangat berdesak-desakan untuk bisa masuk ke dalam kereta. Di dalamnya banyak juga remaja serta keluarga yang masih menikmati libur lebaran ke Jakarta dan sekitarnya.

Pak Yadi, seorang warga Bekasi mengaku dirinya bersama keluarga hendak liburan keliling kota Jakarta.

"Ini mau jalan jalan dari Tambun ke Blok M naik KRL, nanti transit naik MRT. Mumpung masih libur anak-anak sekolah," katanya.

Penumpang KRL lainnya pun menggunakan transportasi KRL sebagai transit dari KAI antar kota.

“Ini sudah selesai liburan pulang kampung dari Semarang, rumah di Cakung. Di Jakarta kerja lagi mulai besok.” ucap Siti

Sementara di MRT menuju Lebak Bulus, transportasi online Grab juga terpantau ramai oleh penumpang. Kondisi tempat duduk prioritas penuh, dan beberapa orang berdiri. Tetapi MRT menjadi moda yang lebih nyaman dibanding KRL. Beberapa penumpang MRT pun lebih puas menggunakan transportasi MRT.

“Iya kak, lebih kondusif naik MRT, adem, nyaman dan aman. Rame sih tapi gak sampe desek-desekkan kayak di KRL, mungkin masih libur lebaran jadi rame,” kata Bu Endang.

Penumpang lainnya, Heru, juga merasakan hal yang sama. "Saya lebih senang naik MRT, tidak terlalu banyak orang-orangnya. Tapi sekarang lagi rame aja masih libur lebaran mungkin ya," ungkapnya.

Diketahui beberapa hari liburan lebaran, tempat wisata Jakarta dipadati pengunjung. Mulai dari Monas, Ragunan, Ancol hingga TMII

Sumber Gambar : Kamera Samsung A12 di KRL tujuan Kampung Bandan via Pasar Senen. (Dok. Pribadi)
Sumber Gambar : Kamera Samsung A12 di KRL tujuan Kampung Bandan via Pasar Senen. (Dok. Pribadi)

Adapun beberapa hal perbedaan dari moda transportasi KRL Commuter Line dan MRT Jakarta.

KRL Commuter Line beroperasi di Jakarta sejak 6 April 1925. KRL pertama kali digunakan untuk menghubungkan Batavia dengan Jatinegara atau Meester Cornelis. Layanan serupa mulanya dioperasikan sejak tahun 1970 dengan nama KRL Jabotabek dan berubah menjadi KRL Jabodetabek pada tahun 1999.

KRL melayani perjalanan seputar Jabodetabek dan merupakan moda transportasi berbasis rel di Indonesia yang telah mengalami modernisasi dan transformasi yang panjang. Sekarang semakin lebih baik dengan stasiun yang lebih nyaman, adanya penambahan gerbong baru dan juga rute Jabodetabek yang meluas. 

Jam operasional KRL saat ini dimulai dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Dengan tarif terendah Rp 3.000 dan tarif tertinggi Rp 13.000, atau Rp 3.000 per 25 km pertama setelah itu penambahan Rp 1.000 per 10 km berikutnya.

Saat ini KRL Commuter Line Jabodetabek tersedia 93 stasiun menempuh kecepatan 40 km/jam.

Sementara Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta adalah sistem transportasi rel angkutan cepat di Jakarta. Ini adalah bentuk kereta bawah tanah yang memiliki stasiun-stasiun yang tersebar di titik-titik penting dalam kota.

Proses pembangunan moda transportasi ini sendiri dimulai tahun 2013. Jalur pertama layanan MRT Jakarta dioperasikan tanggal 24 Maret 2019, menjadikannya layanan moda raya terpadu pertama yang beroperasi di Indonesia. 

Jam operasional MRT pada hari kerja mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan tersedia pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

MRT tersedia dalam selang waktu 10 menit. MRT menempuh kecepatan 80-100 km/jam dan terdapat 13 stasiun. Tarif yang dikenakan Rp 3.000 untuk rute terpendek atau satu stasiun, sementara tarif termahal Rp 14.000 untuk rute terjauh, yakni rute Stasiun Lebak Bulus-Bundaran HI dan sebaliknya.

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan dari hasil pantauan langsung di tempat.

Jadi, gimana menurut kalian dengan transportasi KRL dan MRT ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun