Mohon tunggu...
Khofifah
Khofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 117

KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang kelompok 117

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar Asyik dengan Cara Menarik (Audiotory Learning Method)

30 November 2021   08:36 Diperbarui: 30 November 2021   08:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Asik Dengan Gaya Menarik (Audiotory Learning Method)
Khofifah

Belajar adalah sebuah perubahan atau proses yang dilakukan untuk membuat seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya, baik tingkah laku maupun sikap. Proses belajar pun tidak harus di bangku sekolah bisa melalui kegiatan apapun yang bisa merubah individu dari yang tidak bisa menjadi bisa.

Di masa pandemi yang sudah berjalan 2 tahun ini, tentu membawa banyak dampak bagi masyarakat Indonesia. Terutama dalam lingkup pendidikan yang serba online, tentu banyak masyarakat awam yang tidak paham akan sekolah online anaknya. Tepat di lereng gunung andong desa girirejo, anak-anak SD banyak mengalami kesulitan dalam belajar secara online. Mereka diberi banyak tugas oleh guru, sementara waktu yang diberikan sangat singkat. 

Bagaimana anak bisa belajar dengan baik dalam kondisi seperti ini? Dan juga kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa mengakibatkan tidak tersampaikannya nilai-nilai karakter dan pesan moral kepada siswa secara langsung. Dalam kondisi seperti inilah peran orang tua sangat dibutuhkan. Pada kenyataannya, para orang tua ada yang belum melek teknologi ada yang tidak telatan mendampingi anak belajar dan juga ada orang tua sampai emosi karena anaknya tidak paham paham. Oleh karena itu, anak-anak perlu pendampingan khusus seperti les atau pendampingan belajar bersama seperti yang penulis dan teman-teman terapkan saat pengabdian di masyarakat di dusun mantran.

Anak akan mudah bosan jika belajar dengan cara yang monoton. Selama ini proses belajar mengajar di dalam kelas identik dengan guru sebagai pembicara utama dan siswa sebagai pendengar. Alhasil proses seperti itu yang diulang secara terus-menerus akan membuat anak merasa jenuh. Padahal, metode mengajar sangat mempengaruhi hasil dari proses belajar bagi anak.

Sebagai fasilitator di bidang pendidikan, penulis memiliki peranan penting dalam mengajarkan materi pembelajaran setiap harinya dalam pendampingan belajar anak saat pengabdian di masyarakat dusun Mantran. Menyampaikan materi dengan metode yang fresh dan menarik akan menumbuhkan semangat baru bagi anak dalam mengikuti pelajaran tambahan ini. Metode belajar merupakan faktor yang bisa membantu anak dalam memahami pelajaran.

Dalam pendampingan belajar untuk anak-anak setempat, untuk pertama kalinya penulis terjun palangsung dalam proses kegiatan belajar mengajar di wilayah lereng gunung Andong, dusuan Mantran. Anak-anak menyambut dengan antusias. Penulis membimbing mengerjakan PR dan tugas-tugas sekolah yang sekiranya mereka merasa kesulitan. Penyajian materi menggunakan lagu ternyata sangat menarik minat anak-anak dalam belajar. Seperti dalam menghafal kosa kata Bahasa Inggris, hafalan ilmu-ilmu agama, dan materi lainnya. 

Mungkin saat sekali atau duakali pertemuan mereka baru beradaptasi dengan para pendidik. Setelah pertemuan selanjutnya, anak-anak merasa nyaman dan bebas mengekspresikan subjek pelajaran apa yang menyulitkan mereka. Anak-anak ternyata banyak yang faham jika menggunakan metode ini. Dengan percobaan metode ini, ternyata banyak yang nyaman belajar dengan audiotori.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun