Mohon tunggu...
Khoerunnisa Azzahra
Khoerunnisa Azzahra Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa upi 2021

saya memiliki hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Seni

Sanggar Tari Surya Medal Puteri Kencana: Melestarikan Budaya di Kampung Desa Wisata

25 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   09:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kegiatan ketika mengunjungi Sanggar Tari Surya Medal Puteri Kencana/dokpri

Sanggar Tari Surya Medal Puteri Kencana (SMPK) yang berlokasi di Desa Cisaat, Subang, telah menjadi ikon pelestarian budaya dan pusat pengembangan seni tari tradisional bagi anak-anak dan remaja setempat. Sanggar ini, yang awalnya bernama Surya Medal Putera Wirahma (SMPW) dan berbasis di Bandung, dibuka cabangnya oleh Bunda Lintang, pendiri dan pemimpin sanggar, pada tahun 2019.

SMPK didirikan oleh Elis Susilawati, yang akrab dipanggil Bunda Lintang. Sanggar ini awalnya adalah cabang dari SMPW di Bandung, tempat Lintang memulai perjalanan tariannya sejak kecil. Melihat potensi besar di Subang, Bunda Lintang memutuskan untuk membuka cabang di Desa Cisaat, Kec Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Setelah beberapa tahun beroperasi dan mengalami perkembangan pesat, pada tanggal 8 Maret 2021, sanggar ini resmi dinamai Surya Medal Puteri Kencana (SMPK).

Sejak berdiri, SMPK terus menorehkan prestasi. Dari tingkat kabupaten hingga internasional, anak-anak sanggar ini berhasil mengharumkan nama Indonesia. Prestasi internasional yang diraih antara lain di Korea pada 2019, Thailand pada 2020, serta beberapa kali di Malaysia dari tahun 2022 hingga 2024. Di tingkat nasional, SMPK juga sering meraih juara umum dan penghargaan untuk koreografi serta kostum terbaiK.

SMPK menyediakan berbagai program pelatihan tari yang terstruktur untuk anak-anak usia 5 tahun hingga remaja. Kelas yang ditawarkan mulai dari tingkat dasar, menengah, terampil, hingga mahir dan kreatif akhir. Setiap murid harus melalui ujian performa untuk naik kelas, dengan sistem evaluasi yang mendetail. Latihan rutin diadakan dua kali seminggu, setiap Sabtu dan Minggu, dengan biaya yang sangat terjangkau, yaitu Rp 70.000 per bulan.

Para murid tidak hanya belajar tari, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk tampil di berbagai acara, termasuk pernikahan dan festival budaya, yang membantu mereka mengasah keterampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Dukungan dari orang tua dan komunitas sangat berperan dalam perkembangan anak-anak di sanggar ini.

Berlokasi di desa wisata, SMPK sering mendapat dukungan dari sektor pariwisata setempat. Setiap kali ada tamu atau wisatawan yang berkunjung, sanggar ini kerap dilibatkan dalam pertunjukan untuk memperkenalkan budaya Sunda kepada para pengunjung. Kolaborasi dengan koreografer dan asisten dari Bandung juga terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan penampilan.

Salah satu tantangan yang dihadapi SMPK adalah menarik minat anak laki-laki untuk bergabung. Stereotip bahwa tari adalah aktivitas perempuan membuat jumlah penari laki-laki lebih sedikit. Namun, mereka yang bergabung menunjukkan perkembangan karier yang pesat karena kompetisi yang lebih sedikit.

Bunda Lintang berharap agar SMPK dapat terus berkembang dan menjadi tempat bagi generasi muda untuk melestarikan tari tradisional Sunda. "Kami berharap semakin banyak anak yang tertarik dan bergabung. Tari bukan hanya tentang gerakan, tetapi juga tentang memahami budaya dan mengekspresikan diri," ujar Bunda Lintang.

Di SMPK, setiap gerakan tari memiliki makna yang mendalam, yang diajarkan seiring dengan kemajuan keterampilan murid. Pada tingkat awal, fokusnya adalah pengenalan gerakan dasar. Seiring waktu, murid belajar mengekspresikan makna dari setiap gerakan sesuai dengan lagu, kostum, dan properti yang digunakan.

foto bersama dengan Ibu Elis Susilawati/dokpri
foto bersama dengan Ibu Elis Susilawati/dokpri

Dengan dedikasi dan komitmen tinggi, Sanggar Tari Surya Medal Puteri Kencana terus berusaha melestarikan budaya dan seni tari tradisional Sunda, sekaligus mengembangkan bakat dan potensi anak-anak serta remaja di Desa Cisaat, Subang. Melalui berbagai prestasi dan program inovatif, SMPK membuktikan bahwa tradisi dan modernisasi dapat berjalan beriringan demi masa depan yang lebih cerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun