Pesantren kilat atau yang disingkat dengan sanlat menjadi salah satu sebuah kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan setiap setahun sekali oleh lembaga pendidikan, tepatnya pada bulan ramadhan. Pesantren kilat itu berasal dari dua susunan kata yaitu pesantren dan kilat. Pesantren sendiri juga merupakan yang mengajarkan materi-materi berpedoman dari ayat suci Al-Qur’an dan Hadits-hadits.
Sedangkan kilat bisa diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan dalam waktu yang singkat atau cepat. Jadi pesantren kilat adalah kegiatan keagaman yang dilakukan secara singkat dan rutin dibulan amadhan oleh lembaga pendidikan untuk memotivasi para siswa dan siswi Ramadhan sekolah, dengan mengajarkan beberapa pelajaran penting.Â
Bagi siswa dan siswi yang beragama islam dan kegiatan ini pun sifatnya sangat mewajibkan karena kegiatan pesantren kilat itu diadakan dibulan Ramadhan atau bisa dibilang diwaktu pakansi (Libur).
Sampai saat ini belum ada yang tau siapa perancang pesantren kilat. Namun yang pasti kegiatan tersebut terus menggejala dan membumi bahkan sudah menjadi trendi diwaktu pakansi (Libur) sekolah.
Setidaknya ada dua alasan mengapa dan kenapa  pesantren kilat yang menjadi pilihan mereka. Pertama untuk mengisi waktu libur dari pada diam dirumah lebih baik ikut kegiatan keagamaan (nyantri). Kedua, media pesantren kilat yang memang telah disediahkan oleh pelaksana (umumnya OSIS dan Remaja Masjid) adalah program rutin untuk kegiatan anggota yang umumnya pelajar dan sifatnya wajib.
Alur pemikiran ini yang telah terbangun diatas untuk mengarah pada dua pendekatan terarah ketika kita ingin mencoba memahami pesantren kilat secara utuh yaitu yang Pertama, pesantren kilat dapat dilihat lewat visi edukatif. Kedua, pesantren kilat dapat dilihat dari visi sosiologis-organisatoris.
Pesantren kilat Ramadhan ini secara tidak langsung memberikan manfaat bagi para siswa-siswi ataupun para warga sekolah. Tujuanya diadakanya kegiatan sanlat (Pesantren kilat) ini sendiri adalah agar menjadikan siswa-siswi lebih paham agama dan akhlak serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Â
Pesantren kilat adalah upayah merubah input lewat proses terencana menjadi out put alternatif. Input, yakni calon peserta pesantren kilat, secara umum dapat dibedakan dari dua kelompok.
Pertama secara pisikologis adalah umumnya remaja dan kedua secara institusi biasanya mereka yang secara otomatis siswa dari sebuah sekolah. kedua anggota remaja masjid. Remaja yang menjadi input pesantren kilat secara prinsip menjadi pertimbangan awal untuk pola dan sistem dalam proses pelaksanan dipesantren kilat ini.
Pendekatan pendidikan remaja ini telah memberikan arah kepada mereka, bahwa mereka itu perlu dibimbing, dibina, diajak dialog dan sesekali didoktrin. Mengapa demikian, karena emosi agama yang terbangun ketika perkembangan remaja ini pada masanya membutuhkan dorongan, sentuhan, sekaligus arahan menuju akumulasi perkembangan antara rohaniah dan jasmaniah secara utuh dan terprogram.
Pesantren kilat juga telah memberikan media untuk meluncurkan paduan antara kebutuhan pengemabangan emosi agama, serta memberikan medium untuk alternatif remaja muslim sebagaimana yang dikhendaki oleh pelaksana terkhususnya ummat islam umumnya.Â