Tahun baru 2016 sudah terlewati, namun issue tentang beredarnya terompet yang terbuat dari sampul al-qur’an masih hangat untuk di perbincangkan. Hal ini di karenakan banyak kalangan dari umat islam baik dari kalangan Ulama, maupun dari rakyat biasa yang masih sakit hati dan tidak terima kitab suci umat islam di jadikan bahan untuk membuat terompet. Umat islam merasa agama mereka di lecehkan. Biar bagaimanapun al-qur’an adalah kitab suci umat islam yang di junjung tinggi bagi pemeluknya. Sehingga wajar saja jika umat islam merasa sakit hati dan merasa agama mereka di lecehkan dengan beredarnya terompet yang terbuat dari sampul al-qur’an tersebut.
Melalui media di televisi maupun media lainnya di informasikan bahwa Petugas dari kepolisian sudah banyak mengamankan terompet yang terbuat dari sampul al-qur’an, di daerah klaten petugas mengamankan terompet-terompet ini banyak di temukan di minimarket-minimarket di klaten. Di daerah klaten petugas sudah mengamankan ratusan terompet yang berbahan dasar dari sampul al-qur’an yang di jual di minimarket-minimarket. Petugas belum menemukan siapa yang membuat terompet-terompet dari sampul al-qur’an tersebut.
Tidak hanya di daerah klaten saja petugas menemukan terompet yang terbuat dari sampul al-qur’an, namun terompet yang terbuat dari sampul al-qur’an juga banyak beredar di Jakarta, petugas melihat banyak terompet yang bertuliskan ayat-ayat al-qur’an yang di jajakan di pinggir-pinggir jalan. Dari sini petugas juga menyita ratusan terompet yang terbuat dari sampul al-qur’an. Selain itu, di pekalongan juga petugas banyak menemukan terompet-terompet yang terbuat dari sampul al-qur’an.
Dari sekian banyak dari terompet-terompet tersebut, sebagian besar sampul al-qur’an yang di gunakan untuk membuat terompet tersebut adalah milik Kementrian Agama tahun 2013. Hal ini memancing kemarahan umat islam, termasuk dari kalangan para ulama, banyak para ulama yang mengutarakan kemarahannya terhadap hal ini, mereka merasa sakit hati dan merasa agama mereka di lecehkan. MUI juga menuntut supaya dari pihak kepolisian segera menemukan siapa orang yang sudah mmbuat terompet dari sampul al-qur’an yang menggegerkan tersebut, dan MUI juga menginginkan supaya pembuat terompet dari sampul al-qur’an agar mendapat hukuman dari kepolisian. Karena sudah meresahkan umat islam.
Beredarnya terompet dari sampul al-qur’an ini menambah daftar berita yang mewarnai penyambutan tahun baru 2016, hingga saat inipun masih menjadi berita yang di perbincangkan. Bagaimanakah perasaan anda sebagai umat islam melihat sampul dan ayat-ayat al-qur’an di jadikan sebagai bahan untuk membuat terompet? Apakah kalian merasa sakit hati karena tidak terima karena merasa kitab suci kalian di remehkan? Ataukah kalian merasa biasa saja akan hal ini? Semua itu kembali kepada pribadi kalian masing-masing, tetapi yang jelas dengan beredarnya berita tersebut, kita dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari kejadian tersebut. Kita doakan saja semoga pelakunya yang sudah membuat terompet dari sampul al-qur’an tersebut segera di ketemukan.
Dari kejadian tersebut, saya berpesan sebaiknya apabila pelaku yang membuat terompet dari sampul al-qur’an itu nonislam, sebaiknya lain kali harus saling menghormati dan menjaga perasaan umat islam. Dan apabila pelaku yang membuat terompet dari sampul al-qur’an tersebut adalah orang islam, semestinya sebagai umat islam kita harus menjaga dan menjungjung tinggi kitab suci kita. Toh masih banyak kertas-kertas yang lain yang layak untuk di jadikan terompet selain sampul al-qur’an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H