Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Analisis Hukum Sebab Akibat Versi Saridin dalam Konteks Etika Lingkungan dan Spiritualitas Modern

12 Januari 2025   04:50 Diperbarui: 12 Januari 2025   09:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi makam saridin atau syeh jangkung. detiknews

Data dianalisis dengan pendekatan filosofis dan teologis, serta didukung oleh literatur terkait hukum kausalitas dalam tradisi Jawa dan Islam.

Hasil dan Pembahasan

  1. Sagunging Toya Kang Ulamnya

Ungkapan Saridin, "Sagunging toya kang ulamnya," menggambarkan keterhubungan mendalam antara alam dan kehidupan manusia.

Hal ini mencerminkan pandangan ekologi tradisional yang relevan dengan prinsip keberlanjutan modern. Sebagai contoh, konsep ini dapat diterapkan dalam pengelolaan sumber daya alam yang menekankan keseimbangan dan tanggung jawab.

  1. Syahadat Melalui Tindakan

Dalam Serat Syekh Jangkung, Saridin menjawab pertanyaan Sunan Kudus tentang syahadat dengan memanjat pohon kelapa dan melompat turun, menunjukkan keyakinannya kepada Tuhan.

Tindakan ini mencerminkan prinsip causa prima, di mana Tuhan adalah penyebab utama segala sesuatu. Teori ini paralel dengan pandangan Al-Ghazali yang menekankan kebergantungan manusia kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

  1. Relevansi dalam Kehidupan Manusia Masa Kini

Pandangan Saridin tentang hukum sebab akibat dapat diterapkan dalam kehidupan kontemporer, khususnya dalam membangun kesadaran ekologis dan spiritual.

Misalnya, konsep "segala akibat berasal dari sebab yang dikehendaki Tuhan" dapat menjadi landasan untuk memahami bencana alam sebagai pengingat untuk menjaga harmoni dengan alam.

Kesimpulan

Analisis terhadap hukum sebab akibat versi Saridin menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisional Jawa memiliki relevansi yang kuat dalam konteks modern.

Dengan mengintegrasikan pandangan ini ke dalam praktik kehidupan sehari-hari, manusia dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dengan alam, sesama, dan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun