OLEH: Khoeri Abdul Muid, S.Pd., M.Pd.
(Kepala Sekolah SD Negeri Kuryokalangan 02)
Abstrak
Penguatan karakter multikultural pada siswa sekolah dasar menjadi tantangan penting dalam konteks keberagaman budaya Indonesia.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan buku saku literasi (BUSALI) berbasis cerita pendek (cerpen) untuk mengintegrasikan nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran literasi siswa SD.
Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Implementasi dilakukan di tiga sekolah dasar di Kabupaten Pati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku saku ini efektif meningkatkan literasi siswa serta menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan kerja sama. Data menunjukkan skor tes literasi siswa meningkat 25% setelah satu bulan penggunaan, dan 90% guru menyatakan buku ini relevan dengan pembelajaran multikultural.
Artikel ini berkontribusi pada pengembangan bahan ajar yang relevan untuk memperkuat pendidikan karakter di lingkungan multikultural.
Kata kunci: buku saku literasi, cerpen, karakter multikultural, siswa SD, Kabupaten Pati
Pendahuluan
Keberagaman budaya di Kabupaten Pati mencerminkan pluralitas Indonesia, yang membutuhkan pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai multikultural pada siswa sejak dini. Literasi berperan sebagai medium penting dalam mendukung pemahaman keberagaman dan membentuk karakter siswa (UNESCO, 2006).
Dalam konteks pendidikan dasar, cerita pendek yang mengangkat isu keberagaman budaya dapat menjadi media pembelajaran efektif. Penelitian ini mengembangkan buku saku literasi berbasis cerpen sebagai alternatif bahan ajar yang relevan, praktis, dan mampu mengintegrasikan nilai-nilai multikultural.
Dasar Teori
- Literasi dan Pendidikan Karakter Multikultural
Literasi mencakup pemahaman, analisis, dan interpretasi informasi (UNESCO, 2006). Literasi berbasis multikultural bertujuan membentuk sikap toleransi, empati, dan penghargaan terhadap keberagaman (Banks, 2009). - Cerpen sebagai Media Literasi Multikultural
Cerpen adalah media pembelajaran menarik yang memungkinkan integrasi pesan moral dalam konteks budaya (Nurgiyantoro, 2010). Cerpen berbasis multikultural dapat membantu siswa memahami dan menghargai perbedaan budaya (Tilaar, 2004). - Pengembangan Bahan Ajar dengan Model ADDIE
Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) memastikan proses pengembangan bahan ajar relevan, sistematis, dan efektif (Branch, 2009).
Metode Penelitian
Metode penelitian menggunakan pendekatan R&D dengan model ADDIE:
- Analisis: Identifikasi kebutuhan siswa melalui wawancara dan observasi.
- Perancangan: Penyusunan kerangka buku saku berbasis cerpen multikultural.
- Pengembangan: Penulisan dan ilustrasi cerpen, serta validasi oleh ahli literasi dan budaya.
- Implementasi: Uji coba di SD Negeri Koripandriyo, SD Negeri Kuryokalangan 01, dan SD Negeri Kuryokalangan 02, melibatkan 120 siswa.
- Evaluasi: Analisis efektivitas berdasarkan hasil belajar siswa dan umpan balik guru.
Hasil dan Pembahasan
- Desain Buku Saku
Buku saku terdiri dari lima cerpen yang mengangkat isu toleransi agama, kerja sama lintas budaya, dan penghargaan tradisi lokal. Setiap cerita dilengkapi aktivitas reflektif untuk mendukung pembelajaran literasi. - Implementasi dan Respon Pengguna
Uji coba menunjukkan bahwa 90% guru menyatakan buku ini relevan dengan pembelajaran multikultural, sementara 87% siswa menyatakan cerita menarik dan mudah dipahami. - Efektivitas Buku Saku
Analisis data menunjukkan peningkatan rata-rata skor tes literasi siswa sebesar 25% setelah satu bulan penggunaan. Observasi mencatat perubahan sikap siswa dalam toleransi dan kerja sama di kelas. - Perbandingan Internasional
Penelitian ini sejalan dengan temuan serupa di Afrika Selatan yang menunjukkan bahwa bahan ajar berbasis literasi multikultural efektif meningkatkan pemahaman siswa terhadap keberagaman (Mnguni, 2018).
Kesimpulan
Buku saku literasi berbasis cerpen terbukti efektif meningkatkan literasi siswa serta menanamkan karakter multikultural. Penelitian ini merekomendasikan adaptasi bahan ajar ini ke daerah lain dengan keberagaman budaya berbeda untuk memperluas penerapannya.
Daftar Pustaka
- Banks, J. A. (2009). Multicultural Education: Issues and Perspectives. Wiley.
- Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. Springer.
- Clay, M. M. (1991). Becoming Literate: The Construction of Inner Control. Heinemann.
- Heinich, R., Molenda, M., & Russell, J. D. (2002). Instructional Media and Technologies for Learning. Merrill Prentice Hall.
- Mnguni, L. (2018). Multicultural Education in South Africa: Challenges and Perspectives. Journal of Education for Development, 12(3), 45-62.
- Nurgiyantoro, B. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
- Tilaar, H. A. R. (2004). Multikulturalisme dalam Pendidikan. Grasindo.
- UNESCO. (2006). Education for All: Literacy for Life. UNESCO Publishing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H