OLEH: Khoeri Abdul Muid, S.Pd., M.Pd.
Kepala Sekolah SD Negeri Kuryokalangan 02, Gabus, Pati, Jateng
Email: khoeriabdul2006@gmail.com & bagusabdi68@yahoo.co.id
Abstrak
Penguatan karakter siswa di tingkat sekolah dasar merupakan bagian integral dari pendidikan, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menekankan nilai-nilai Pancasila. Cerpen (cerita pendek) menjadi salah satu media yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai moral dan sosial kepada siswa.
Artikel ini mengkaji metode inovatif dalam penguatan karakter siswa SD melalui cerpen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan observasi implementasi di kelas.
Data dikumpulkan melalui analisis literatur, wawancara dengan guru, dan observasi pelaksanaan pembelajaran berbasis cerpen di dua sekolah dasar di Kabupaten Pati, yakni SD Negeri Kuryokalangan 01 dan SD negeri Kuryokalangan 02, pada tahun ajaran 2024/2025.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen mampu menjadi alat yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, empati, kejujuran, dan kerja sama melalui analisis cerita, diskusi interaktif, dan kegiatan reflektif.
Artikel ini merekomendasikan strategi praktis untuk guru dalam mengintegrasikan cerpen ke dalam proses pembelajaran guna mendukung pembangunan karakter siswa.
Kata Kunci: Cerpen, penguatan karakter, siswa SD, metode pembelajaran, nilai moral
1. Pendahuluan
Pendidikan karakter merupakan salah satu tujuan utama pendidikan dasar. Sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka, pendidikan tidak hanya bertujuan membentuk siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga berbudi pekerti luhur. Salah satu tantangan terbesar adalah memilih metode yang relevan, menarik, dan efektif untuk menyampaikan nilai-nilai karakter kepada siswa.
Cerpen menjadi media pembelajaran yang relevan karena ceritanya singkat, menarik, dan mampu menyentuh emosi pembaca. Louis Rosenblatt (1978) melalui teori transaksional membaca menekankan bahwa interaksi pembaca dengan teks dapat memunculkan pemahaman baru yang mendalam, terutama terkait nilai-nilai moral. Dengan memanfaatkan potensi ini, pembelajaran berbasis cerpen dapat dioptimalkan untuk menciptakan pembelajaran karakter yang holistik.
2. Kajian Pustaka
2.1 Penguatan Karakter dalam Pendidikan DasarÂ
Menurut Thomas Lickona (1991), pendidikan karakter mencakup tiga dimensi utama: moral knowing, moral feeling, dan moral action. Ketiganya dapat diperkuat melalui aktivitas literasi yang memadukan analisis cerita, diskusi, dan aplikasi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Cerpen sebagai Media PembelajaranÂ
Cerpen memiliki struktur yang sederhana, dengan pesan moral yang mudah dipahami oleh siswa. Bandura (1977) dalam teori pembelajaran sosial menjelaskan bahwa siswa dapat belajar melalui observasi terhadap tokoh cerita. Selain itu, Martha Nussbaum (1995) menunjukkan bahwa sastra, termasuk cerpen, dapat meningkatkan empati dan kemampuan memahami perspektif orang lain.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan observasi implementasi di kelas.
Data dikumpulkan melalui analisis literatur, wawancara dengan guru, dan observasi pelaksanaan pembelajaran berbasis cerpen di dua sekolah dasar di Kabupaten Pati, yakni SD Negeri Kuryokalangan 01 dan SD negeri Kuryokalangan 02, pada tahun ajaran 2024/2025.
Observasi dilakukan pada siswa kelas 4 dan 5, dengan fokus pada aktivitas diskusi, analisis cerita, dan refleksi siswa setelah membaca cerpen.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Implementasi Cerpen dalam Penguatan Karakter
Hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan cerpen dalam pembelajaran mampu menciptakan suasana kelas yang interaktif. Guru menggunakan langkah-langkah berikut:
- Pemilihan Cerpen yang Relevan: Cerpen dipilih berdasarkan nilai moral yang ingin diajarkan, seperti "Kejujuran adalah Harta Berharga" dan "Kerja Sama Membawa Berkah."
- Pembacaan Cerpen Bersama: Guru membacakan cerpen secara dramatik untuk menarik perhatian siswa, diikuti dengan tanya jawab tentang isi cerita.
- Diskusi Kelompok: Siswa diajak mendiskusikan tokoh, konflik, dan solusi dalam cerpen. Diskusi diarahkan untuk menggali nilai-nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Refleksi dan Aplikasi: Siswa menulis atau bercerita tentang pengalaman pribadi yang relevan dengan nilai-nilai cerpen. Beberapa siswa juga mempresentasikan hasil refleksi mereka di depan kelas.
4.2 Dampak Terhadap Siswa
Dari wawancara dan observasi, ditemukan bahwa siswa menunjukkan peningkatan dalam pemahaman nilai-nilai moral, seperti empati, kerja sama, dan tanggung jawab.
Aktivitas analisis cerita juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan berbicara di depan umum.
5. Kesimpulan dan Rekomendasi
Cerpen adalah media yang efektif untuk penguatan karakter siswa SD. Metode ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun keterampilan kognitif dan afektif siswa. Guru disarankan untuk:
- Memilih cerpen yang relevan dengan tema pembelajaran dan konteks siswa, seperti "Kisah Si Rajin" atau "Persahabatan Tanpa Batas."
- Melibatkan siswa dalam aktivitas reflektif setelah membaca cerpen, seperti menulis jurnal atau membuat ilustrasi cerita.
- Mengintegrasikan cerpen ke dalam kurikulum lintas mata pelajaran untuk memperkaya pembelajaran.
Penelitian lanjutan disarankan untuk mengukur dampak jangka panjang dari pembelajaran berbasis cerpen terhadap pengembangan karakter siswa. Parameter yang dapat digunakan meliputi perubahan perilaku siswa dalam aspek sosial dan emosional.
Daftar Pustaka
- Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
- Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
- Nussbaum, M. C. (1995). Poetic Justice: The Literary Imagination and Public Life. Boston: Beacon Press.
- Rosenblatt, L. M. (1978). The Reader, the Text, the Poem: The Transactional Theory of the Literary Work. Carbondale: Southern Illinois University Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H