Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Optimalisasi Media Cerpen untuk Penguatan Karakter Siswa Sekolah Dasar

10 Januari 2025   01:28 Diperbarui: 10 Januari 2025   01:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khoeri Abdul Muid, S.Pd., M.Pd. dan siswa SD. dokpri

1. Pendahuluan

Pendidikan karakter merupakan salah satu tujuan utama pendidikan dasar. Sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka, pendidikan tidak hanya bertujuan membentuk siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga berbudi pekerti luhur. Salah satu tantangan terbesar adalah memilih metode yang relevan, menarik, dan efektif untuk menyampaikan nilai-nilai karakter kepada siswa.

Cerpen menjadi media pembelajaran yang relevan karena ceritanya singkat, menarik, dan mampu menyentuh emosi pembaca. Louis Rosenblatt (1978) melalui teori transaksional membaca menekankan bahwa interaksi pembaca dengan teks dapat memunculkan pemahaman baru yang mendalam, terutama terkait nilai-nilai moral. Dengan memanfaatkan potensi ini, pembelajaran berbasis cerpen dapat dioptimalkan untuk menciptakan pembelajaran karakter yang holistik.

2. Kajian Pustaka

2.1 Penguatan Karakter dalam Pendidikan Dasar 

Menurut Thomas Lickona (1991), pendidikan karakter mencakup tiga dimensi utama: moral knowing, moral feeling, dan moral action. Ketiganya dapat diperkuat melalui aktivitas literasi yang memadukan analisis cerita, diskusi, dan aplikasi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Cerpen sebagai Media Pembelajaran 

Cerpen memiliki struktur yang sederhana, dengan pesan moral yang mudah dipahami oleh siswa. Bandura (1977) dalam teori pembelajaran sosial menjelaskan bahwa siswa dapat belajar melalui observasi terhadap tokoh cerita. Selain itu, Martha Nussbaum (1995) menunjukkan bahwa sastra, termasuk cerpen, dapat meningkatkan empati dan kemampuan memahami perspektif orang lain.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan observasi implementasi di kelas.

Data dikumpulkan melalui analisis literatur, wawancara dengan guru, dan observasi pelaksanaan pembelajaran berbasis cerpen di dua sekolah dasar di Kabupaten Pati, yakni SD Negeri Kuryokalangan 01 dan SD negeri Kuryokalangan 02, pada tahun ajaran 2024/2025.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun