Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perubahan Tak Terduga

24 Desember 2024   04:33 Diperbarui: 24 Desember 2024   03:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor burung elang yang sangat gagah. Setiap hari, ia terbang tinggi di langit, mencari mangsa di bumi.

Burung elang itu selalu merasa bahwa dirinya adalah makhluk yang tak terkalahkan, penuh kekuatan dan keperkasaan. Setiap kali ia terbang, semut-semut kecil yang ada di tanah pun hanya bisa menatapnya dengan ketakutan, tahu bahwa mereka adalah mangsanya.

Elang itu tidak pernah merasa kasihan, karena baginya, itu adalah hukum alam---yang kuat memangsa yang lemah.

Namun, Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka." (QS. Ar-Ra'du: 11).

Suatu hari, burung elang itu merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat di sebuah pohon besar. Ia merasa senang, merasa kuat dan tak ada yang bisa mengalahkannya.

Namun, tak lama setelah itu, angin kencang datang tanpa diduga. Pohon yang menjadi tempat peristirahatan elang itu tiba-tiba tumbang, dan elang tersebut jatuh ke tanah dengan keras. Ia terluka parah dan tidak bisa terbang lagi.

Sementara itu, semut-semut yang biasa menjadi mangsanya, kini datang berkerumun di sekitar tubuh elang yang tak berdaya. Mereka mulai merayap di atas tubuhnya, menggigit dan menggerogoti tubuh yang dulu mereka takuti.

Elang yang dulu perkasa kini hanya bisa pasrah, merasakan bagaimana nasib berubah dengan begitu cepat. Dulu ia adalah pemburu, kini ia menjadi mangsa yang lemah, dimangsa oleh makhluk-makhluk kecil yang tak terlihat sebelumnya.

Di saat itu, datanglah seekor burung merpati yang bijak, terbang rendah di atas tanah. Melihat keadaan elang yang terbaring lemah, ia terbang turun dan mendekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun