III. Studi Kasus: Efek Penggunaan "Para-para" dalam Pidato
Untuk memahami pentingnya penggunaan kata yang tepat, kita akan melihat studi kasus dari pidato resmi yang mengalami kesulitan komunikasi akibat pengulangan kata ini.
Contoh Kasus: Pidato yang Membingungkan Audiens
Konteks:
Dalam acara resmi, seorang pemimpin berbicara dengan kalimat seperti ini:
"Para-para kiyai yang saya hormati, para-para pemimpin yang hadir..."
Dampaknya:
Audiens mulai bingung dengan pengulangan ini dan kehilangan fokus pada materi pidato utama. Sebagian menduga ini kesalahan dalam penyusunan kata dan meragukan profesionalisme pidato tersebut.
Solusi Berdasarkan Teori:
Dalam situasi seperti ini, pengulangan harus dihapus, dan kata yang tepat harus digunakan tanpa pengulangan. Contoh yang benar adalah:
"Para kiyai yang saya hormati, para pemimpin yang hadir pada acara ini."
Hasilnya:
Komunikasi berjalan lancar, audiens memahami maksud yang disampaikan, dan kesan profesional tetap terjaga.
IV. Kutipan Inspiratif: Belajar dari Para Ahli