Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penggunaan Kata "Para" dalam Pidato

17 Desember 2024   18:51 Diperbarui: 17 Desember 2024   17:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

III. Studi Kasus: Efek Penggunaan "Para-para" dalam Pidato

Untuk memahami pentingnya penggunaan kata yang tepat, kita akan melihat studi kasus dari pidato resmi yang mengalami kesulitan komunikasi akibat pengulangan kata ini.

Contoh Kasus: Pidato yang Membingungkan Audiens

Konteks:
Dalam acara resmi, seorang pemimpin berbicara dengan kalimat seperti ini:

"Para-para kiyai yang saya hormati, para-para pemimpin yang hadir..."

Dampaknya:
Audiens mulai bingung dengan pengulangan ini dan kehilangan fokus pada materi pidato utama. Sebagian menduga ini kesalahan dalam penyusunan kata dan meragukan profesionalisme pidato tersebut.

Solusi Berdasarkan Teori:

Dalam situasi seperti ini, pengulangan harus dihapus, dan kata yang tepat harus digunakan tanpa pengulangan. Contoh yang benar adalah:

"Para kiyai yang saya hormati, para pemimpin yang hadir pada acara ini."

Hasilnya:
Komunikasi berjalan lancar, audiens memahami maksud yang disampaikan, dan kesan profesional tetap terjaga.

IV. Kutipan Inspiratif: Belajar dari Para Ahli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun