Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR Penerbit dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusif: Teori, Data, dan Praktiknya di Sekolah Dasar Indonesia

17 Desember 2024   06:46 Diperbarui: 17 Desember 2024   06:17 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid


Pendahuluan

Pendidikan adalah hak fundamental setiap anak, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau kebutuhan khusus yang dimiliki. Dalam beberapa dekade terakhir, pendekatan pendidikan inklusif telah berkembang sebagai solusi progresif untuk memastikan akses pendidikan bagi semua siswa. Berbeda dengan sistem tradisional yang menitikberatkan pada seleksi dan standar seragam, pendidikan inklusif menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan humanis.

Di Finlandia, sistem ini telah diterapkan dengan meniadakan sistem tinggal kelas dan menggantinya dengan metode intervensi berbasis data. Namun, bagaimana teori dan data mendukung pendidikan inklusif ini, dan bagaimana praktiknya dapat diterapkan di sekolah dasar di Indonesia? Artikel ini membahas sisi teoretis, bukti empiris, dan implementasi pendidikan inklusif yang menjadikannya menakjubkan.

Dasar Teori Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif memiliki akar dalam teori-teori besar yang menyoroti pembelajaran sebagai proses dinamis yang melibatkan interaksi sosial, lingkungan, dan kebutuhan individu.

1. Teori Konstruktivisme (Jean Piaget & Lev Vygotsky)

  • Prinsip: Pembelajaran terjadi ketika siswa aktif membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman dan interaksi.
  • Relevansi: Dalam pendidikan inklusif, siswa dengan kebutuhan berbeda belajar bersama, menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kognitif dan sosial.

2. Teori Multiple Intelligences (Howard Gardner)

  • Prinsip: Setiap siswa memiliki kecerdasan yang unik, termasuk kecerdasan logis, musikal, kinestetik, dan interpersonal.
  • Relevansi: Pendidikan inklusif memungkinkan guru untuk menggunakan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan potensi siswa.

3. Teori Sosial (Albert Bandura & Bronfenbrenner)

  • Prinsip: Lingkungan sosial memengaruhi perkembangan individu.
  • Relevansi: Kelas inklusif menciptakan ruang yang ramah dan inklusif, membantu siswa merasa diterima dan termotivasi untuk belajar.

Data yang Mendukung Pendidikan Inklusif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun