OLEH: Khoeri Abdul Muid
Pendahuluan
Keberagaman adalah fakta yang tak bisa kita elak dari kehidupan sehari-hari. Di lingkungan sekolah, keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa sering kali menjadi salah satu tantangan dalam membentuk kerukunan dan saling memahami antarindividu. Namun, keberagaman ini juga bisa menjadi kekuatan yang bisa kita optimalkan untuk membentuk karakter positif pada diri setiap siswa melalui metode refleksi yang efektif dan tepat.
Tahukah Anda bahwa dengan metode refleksi kita bisa memahami keberagaman dan menguatkan karakter multikultural dalam diri kita?
Metode ini telah terbukti efektif dalam mengajarkan nilai-nilai saling menghargai, empati, serta pemahaman terhadap keanekaragaman yang ada. Refleksi bukan hanya sebatas aktivitas berpikir, tetapi lebih kepada aktivitas memahami, menghayati, dan merefleksikan pengalaman untuk mendalami berbagai aspek dalam kehidupan, salah satunya nilai multikulturalisme.
Dasar Teori: Refleksi sebagai Metode Penguatan Karakter
1. Pengertian Refleksi
Menurut teori Vygotsky (1978), refleksi adalah aktivitas mental yang memungkinkan individu untuk menganalisis pengalaman dan menyusun pemahaman yang baru. Refleksi ini membantu individu memahami berbagai perasaan, pengalaman, serta interaksi mereka dalam keseharian.
Dalam konteks pendidikan karakter, refleksi berfungsi sebagai sarana introspeksi siswa untuk memahami pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan yang beragam. Melalui aktivitas refleksi, siswa dapat mengaitkan pengalaman mereka dengan nilai-nilai moral dan sosial yang diajarkan di sekolah.
2. Refleksi dan Penguatan Karakter Multikultural