Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keladi dan Hati yang Bahagia

11 Desember 2024   20:28 Diperbarui: 12 Desember 2024   11:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kayaknya percuma, Rak. Udah rusak parah," jawabku lirih.

"Tapi kita gak bakal tahu kalau gak dicoba, kan?" katanya sambil tersenyum tipis.

Senyuman itu cukup untuk membuatku berdiri. Kami mulai bekerja bersama, mengganti media tanam, memotong bagian yang rusak, dan menata ulang potnya. Raka menggali tanah dengan hati-hati, sementara aku membersihkan akarnya yang mulai membusuk. Tak banyak bicara, tapi kehadirannya membuat semua terasa lebih ringan.

Sebulan berlalu, dan keajaiban kecil terjadi. Pagi itu, cahaya matahari menembus dedaunan, menyinari tunas kecil di pot yang dulu kusangka mati. Tunas itu berdiri tegak, membawa warna hijau muda yang segar. Hati kecilku melonjak, seperti mendengar sebuah lagu yang lama hilang.

Aku menatap keladi itu dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Raka, yang berdiri di sampingku, berkata dengan nada pelan, "Mom, lihat, keladi ini gak menyerah. Sama seperti kita, kan?"

Aku menoleh ke arahnya, merasa mataku mulai basah. Dalam momen itu, aku sadar, kebahagiaan sejati bukan tentang apa yang kita miliki, melainkan siapa yang menemani kita melewati segalanya.

Keladi itu, dan Raka, adalah pengingat bahwa hidup tak selalu tentang keindahan yang sempurna. Kadang, justru dari luka dan kehilangan, kita belajar apa arti bahagia. Kini, setiap kali melihat keladi di sudut taman, aku tak hanya melihat daun, tapi juga rasa syukur. Kebahagiaan selalu ada, selama hati kita memilih untuk menerimanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun