Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyatukan Pemikiran Paul H. Hirst dengan Praktik dan Cita-Cita Pendidikan Dasar di Indonesia

9 Desember 2024   00:55 Diperbarui: 9 Desember 2024   00:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Abdul Mu'ti, mendikdasmen. detik.com

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Pendahuluan

Pendidikan adalah jantung dari peradaban sebuah bangsa. Di Indonesia, pendidikan dasar (SD/MI-SMP/MTs) menjadi pijakan pertama dan utama dalam membentuk generasi yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing. Namun, tantangan globalisasi, kesenjangan sosial, dan kemajuan teknologi menuntut sistem pendidikan untuk terus berkembang.

Paul H. Hirst, dalam bukunya "Filsafat Pendidikan", menawarkan kerangka berpikir yang relevan untuk menciptakan pendidikan modern yang tidak hanya berbasis pengetahuan tetapi juga menanamkan nilai moral dan keterampilan hidup.

Artikel ini menggali bagaimana aliran-aliran filsafat pendidikan---idealisme, realisme, dan pragmatisme---dapat diterapkan dalam praktik pendidikan dasar di Indonesia untuk menjawab tantangan tersebut.

Inspirasi Pemikiran Hirst dan Praktik Pendidikan Dasar di Indonesia

1. Idealisme: Membangun Generasi Berkarakter Mulia

Filosofi:
Idealisme menekankan pendidikan sebagai sarana pembentukan moralitas dan nilai-nilai luhur. Tujuan utama adalah mencetak individu yang memiliki integritas, etika, dan semangat juang yang tinggi.

Praktik di Indonesia:
Salah satu program unggulan pendidikan dasar di Indonesia adalah penguatan karakter melalui nilai-nilai Pancasila. Contoh nyata dapat dilihat di sebuah SD di Jawa Tengah, di mana setiap pagi siswa menyanyikan lagu nasional, berbagi cerita tentang nilai kejujuran, dan diajak berdiskusi tentang tokoh-tokoh nasional.

Kisah Inspiratif:
Di SD Negeri Kuryokalangan 02, seorang guru bernama Bu Hartini selalu mengajarkan tentang gotong-royong melalui kegiatan kebersihan lingkungan. Anak-anak tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik langsung menjaga kebersihan desa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun