Â
OLEH: Khoeri Abdul Muid
"Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia." (HR. Ahmad)
Nabi Muhammad SAW bukan hanya seorang Rasul, tetapi juga seorang pendidik agung. Beliau mengajarkan tidak hanya ilmu pengetahuan tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang melekat sepanjang zaman.
Metode pengajaran Nabi terbukti efektif membentuk generasi sahabat yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga luhur dalam akhlak.
Bagaimana relevansi metode ini jika dibandingkan dengan pendekatan pendidikan modern? .
Metode pengajaran Nabi Muhammad SAW memiliki relevansi yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan metode pendidikan modern. Berikut adalah beberapa perbandingan:
1. Dialog dan Tanya Jawab
- Metode Nabi: Nabi sering menggunakan tanya jawab untuk melibatkan audiens dalam diskusi. Contohnya, saat bertanya, "Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?"
- Metode Kekinian: Metode ini mirip dengan Socratic Method yang digunakan dalam pendidikan modern, di mana guru mengajukan pertanyaan untuk merangsang pemikiran kritis dan diskusi.
Kesamaan: Keduanya berfokus pada mengaktifkan keterlibatan peserta didik dan membangun pemahaman melalui dialog.
Relevansi: Membantu siswa berpikir kritis dan menemukan jawaban sendiri.
2. Memberikan Contoh Nyata (Uswatun Hasanah)
- Metode Nabi: Nabi adalah teladan dalam tindakan sehari-hari, seperti menunjukkan kejujuran, disiplin, dan kasih sayang.
- Metode Kekinian: Ini mirip dengan Modeling (Pembelajaran dengan Teladan), di mana guru atau pemimpin menjadi role model bagi siswa.