Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialog Ponco-Silo tentang Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

1 Desember 2024   08:32 Diperbarui: 1 Desember 2024   08:42 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bakorwilbojonegoro.com

Silo: Tepat sekali, Ponco. Pancasila harus menjadi paradigma yang menuntun kita dalam merancang dan melaksanakan pembangunan yang tidak hanya mengutamakan aspek material, tetapi juga memperhatikan moralitas, keadilan sosial, dan keberlanjutan. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa pembangunan kita akan memberikan manfaat yang merata untuk seluruh rakyat Indonesia.

Ponco: Wah, jadi jelas sekarang. Pancasila itu benar-benar dasar yang menyeluruh ya, Kak, bukan hanya soal politik, tapi juga harus menjangkau semua aspek kehidupan kita, termasuk pembangunan.

Silo: Iya, Ponco. Pancasila bukan hanya sekadar teori, tetapi harus menjadi pedoman yang nyata dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam kebijakan, dan dalam pembangunan negara ini. Itu adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun