Di balik jeruji, Adi merenungi semua yang telah terjadi. Ia menyadari bahwa kemarahannya tidak pernah mengenai sasarannya. Bara yang ia genggam terlalu lama hanya membuat dirinya terbakar lebih dulu.
Dan kini, sisa-sisa bara itu tetap ada, menghanguskan hidupnya sedikit demi sedikit. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!