Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuas-Buas Harimau

28 November 2024   18:26 Diperbarui: 28 November 2024   18:46 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Universitas Zafin, Fakultas Nuklir. Kampus futuristik dengan gedung-gedung berarsitektur modern. Fakultas Nuklir dikenal sebagai tempat para pemikir brilian, tetapi juga memiliki hierarki yang kaku dan penuh tekanan.

Hari itu, Dira melangkah mantap ke gedung utama Fakultas Nuklir. Ia tahu, ini bukan hanya soal dirinya, tetapi soal keadilan yang ia yakini. Di hadapannya adalah sidang fakultas untuk meninjau laporan yang ia buat---dugaan manipulasi anggaran proyek penelitian oleh Pak Jati, dosen senior sekaligus kepala program studi Nuklir Eksperimental.

"Apa kamu benar-benar yakin ingin melakukan ini, Dira?" tanya Tio, teman terdekatnya, saat mereka berjalan bersama.

Dira mengangguk. "Aku tidak bisa mundur, Tio. Kalau kita terus diam, fakultas ini hanya akan menjadi tempat di mana yang kuat selalu menang."

Tio menatapnya cemas. "Tapi ini Pak Jati, Dira. Dia punya koneksi sampai ke tingkat rektorat. Bahkan mahasiswa senior takut melawan dia."

Dira berhenti sejenak dan menatap Tio dalam-dalam. "Sebuas-buas harimau, anaknya tetap disusui, Tio. Kalau mereka, yang berkuasa, tidak peduli pada kita, siapa lagi yang akan memperjuangkan keadilan? Aku tidak minta mereka baik hati, aku hanya ingin mereka adil."

Ruang sidang fakultas penuh sesak. Mahasiswa, dosen, dan bahkan beberapa pejabat universitas hadir. Pak Jati duduk di tengah, dengan senyum tipis penuh keyakinan. Di depan ruangan, Dira berdiri dengan tenang, tangannya menggenggam berkas laporan yang berisi bukti-bukti penyalahgunaan anggaran.

Pak Dekan membuka sidang dengan suara berat. "Hari ini kita akan mendengar laporan dari saudari Dira terkait dugaan ketidakwajaran dalam pengelolaan proyek penelitian. Silakan, Dira."

Dira maju ke depan, suaranya tenang namun tegas. "Terima kasih, Pak Dekan. Saya ingin menyampaikan laporan terkait proyek penelitian Energi Hijau Berbasis Nuklir. Berdasarkan data yang saya kumpulkan, ada sejumlah ketidaksesuaian anggaran, termasuk alokasi dana yang tidak sampai ke mahasiswa yang terlibat."

Pak Jati segera menyela. "Ini tuduhan yang sangat serius, Dira. Apakah kamu punya bukti yang cukup? Atau ini hanya rasa frustrasi mahasiswa yang tidak puas dengan sistem?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun