Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan Pilihan

Bayang-Bayang Orang-Orang Diam

22 November 2024   18:54 Diperbarui: 22 November 2024   19:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jarwo, si pendiam. istock.com

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Di sebuah desa yang tenang namun penuh bisik-bisik, hidup seorang lelaki bernama Jarwo. Ia tak banyak bicara, hanya melakukan pekerjaannya sebagai pengrajin kayu. Tapi justru sikap diamnya itu yang membuatnya menjadi bahan pembicaraan orang.

"Jarwo itu aneh. Hidupnya begitu-begitu saja, seperti tidak punya cita-cita," bisik Bu Marni pada tetangganya.

"Kok tidak menikah? Usianya sudah kepala tiga. Jangan-jangan ada yang disembunyikan," tambah Pak Darto sambil tertawa kecil.

Desas-desus itu terus berputar, hingga akhirnya ada yang berani bertanya langsung kepadanya.

"Jarwo, kenapa kamu diam saja ketika orang-orang membicarakanmu?" tanya Pak Lurah suatu hari.

Jarwo hanya tersenyum tipis. "Ora ana kang ora dicacat, Pak Lurah. Wong sing akeh omong diceluk cerewet, wong sing meneng wae kok ya diarani misterius. Apa gunane aku nerangke?"

Pak Lurah mengangguk pelan, merasa ada kebenaran dalam jawaban itu. Namun, bagi orang-orang desa, sikap Jarwo yang tak pernah membela diri justru dianggap semakin mencurigakan.

Suatu malam, sebuah peristiwa menggemparkan desa. Rumah Bu Marni terbakar habis. Jeritannya menggema, memanggil bantuan.

Semua orang berlari keluar, tapi tak seorang pun cukup berani mendekat. Kobaran api terlalu besar, sementara Bu Marni masih terjebak di dalam bersama cucunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun