Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ngidam Aneh Marni

21 November 2024   13:42 Diperbarui: 21 November 2024   14:02 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Marni duduk mematung di teras rumah Widayat, tangan gemetar dan wajah pucat pasi. Ia baru saja meluapkan kegelisahannya, namun bukannya mendapat solusi, Widayat malah tertawa geli.

"Serius, Mas Widayat! Ini bukan candaan!" sergah Marni, suaranya meninggi.

Widayat menatap serius, senyum di ujung bibirnya tak hilang. "Tunggu, tunggu. Mari kita pikirkan ini dengan kepala dingin. Ngidam itu biasanya soal makanan atau hal-hal sentimental, bukan menyuruh suaminya menyentuh tubuh perempuan lain."

"Justru itu, Mas. Aku rasa ini semacam jebakan," jawab Marni.

Dengan napas panjang, Widayat berdiri dan melangkah ke dapur, kembali membawa dua cangkir kopi. "Dengar, Marni. Aku rasa ini lebih dalam dari sekadar ngidam. Kau harus bicara dari hati ke hati dengan istrimu. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya."

Namun, Marni tak menemukan keberanian itu malam itu. Ketakutannya mengalahkan logikanya. Ia malah berbaring di sofa ruang tamu, membayangkan segala kemungkinan buruk.

Keesokan paginya, Ferya duduk di ruang makan, menatap suaminya dengan pandangan tajam. "Kamu sudah putuskan? Kalau tidak, aku akan mengurus ini sendiri," ujarnya dingin.

"Ferya, ini gila. Aku tidak bisa melakukannya. Kamu tahu itu!" jawab Marni dengan resah.

"Kamu lebih peduli pada tubuh Mbak Rina daripada anak kita?!" Ferya berteriak, suaranya pecah dengan emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun