Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ibrahim, Perjalanan Mencari Kebenaran dan Keimanan

21 November 2024   03:36 Diperbarui: 21 November 2024   06:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari ketika Raja Namrudz pergi berburu, Ibrahim muda memasuki kuil kerajaan yang megah. Dengan tekad yang membara, ia menghancurkan semua patung kecuali satu, patung terbesar. Palu yang ia gunakan diletakkan di samping patung tersebut.

Ketika Namrudz kembali, ia memerintahkan untuk memanggil Ibrahim. Dalam persidangan, Namrudz bertanya, "Siapa yang menghancurkan patung-patung ini?" Ibrahim dengan cerdas menjawab, "Tanyailah patung besar itu. Bukankah ia yang memegang palu?"

Jawaban Ibrahim membuat Namrudz terdiam. "Bagaimana mungkin patung bisa berbicara atau bertindak?" ujar Namrudz dengan gusar. Ibrahim tersenyum dan menjawab, "Jika ia tidak dapat berbicara atau bertindak, mengapa kalian menyembahnya?" Perdebatan itu membongkar logika penyembahan berhala, tetapi juga memunculkan kemarahan besar di hati Namrudz.

4. Pengasingan dan Pencarian Tuhan

Karena tindakannya, Ibrahim dihukum oleh Namrudz. Sebelumnya, orang tua Ibrahim telah menyembunyikannya di gua karena ramalan yang mengatakan seorang anak laki-laki akan menjadi ancaman bagi kerajaan Namrudz.

Di gua itu, Ibrahim mulai merenungkan keberadaan Tuhan. Pada malam hari, ia melihat bintang-bintang bersinar terang dan berpikir, "Inilah Tuhanku." Namun, ketika bintang-bintang lenyap, ia mulai ragu. Ketika bulan muncul, ia berpikir bahwa bulan adalah Tuhan, tetapi keyakinannya kembali berubah ketika bulan menghilang. Begitu pula dengan matahari, yang awalnya ia anggap Tuhan, namun akhirnya ia menyadari bahwa semuanya hanyalah makhluk ciptaan.

5. Wahyu dan Keyakinan Ibrahim

Pada puncak pencariannya, malaikat Jibril datang kepadanya dan berkata, "Dialah Allah, yang menciptakan langit dan bumi, yang menghidupkan dan mematikan, serta menggerakkan matahari dari timur ke barat." Ibrahim menemukan kedamaian dalam keyakinan kepada Tuhan yang Esa.

Namun, keyakinan ini membawa Ibrahim pada ujian lebih besar. Ia kembali dihadapkan pada Raja Namrudz. Dalam persidangan yang tegang, Ibrahim dengan tenang mengungkapkan kelemahan logika penyembahan berhala. Hal ini membuat Namrudz semakin murka, hingga ia memutuskan untuk menghukum Ibrahim dengan membakarnya.

Api yang dinyalakan berkobar besar, tetapi dengan mukjizat Allah, api itu tidak melukai Ibrahim. Peristiwa ini semakin menguatkan keimanan Ibrahim dan membuat banyak orang mulai mempertanyakan keyakinan mereka terhadap berhala.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun