Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Setara dalam Hak, Dong, Kenapa?

20 November 2024   23:49 Diperbarui: 21 November 2024   01:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul MUid

Ada satu nilai moral penting dalam sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sebagai ideologi negara Republik Indonesia, yakni: Setiap Warga Negara Memiliki Hak untuk Memperoleh Pendidikan, Kesehatan, dan Kesempatan yang Setara.

Analisis Mendalam: Setiap Warga Negara Memiliki Hak untuk Memperoleh Pendidikan, Kesehatan, dan Kesempatan yang Setara

I. Perspektif Teori

1. Teori Keadilan Sosial - John Rawls

Dalam teori keadilan sosial yang dikemukakan oleh John Rawls, terdapat dua prinsip utama yang relevan dalam konteks hak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan yang setara:

  • Prinsip Kebebasan: Setiap individu berhak atas kebebasan yang setara, yang mencakup hak untuk mengakses sumber daya yang diperlukan untuk hidup dengan martabat. Pendidikan, kesehatan, dan kesempatan yang setara merupakan bagian dari kebebasan dasar yang harus dijamin oleh negara.
  • Prinsip Perbedaan: Rawls mengemukakan bahwa ketimpangan sosial hanya dapat diterima jika hal tersebut menguntungkan kelompok yang paling kurang beruntung dalam masyarakat. Dalam hal ini, negara harus menciptakan kebijakan yang memprioritaskan pemenuhan hak dasar seperti pendidikan dan kesehatan untuk kelompok yang kurang beruntung atau terpinggirkan agar dapat meraih kehidupan yang lebih layak.

Dalam perspektif Rawls, pemerataan akses terhadap pendidikan dan kesehatan adalah langkah penting untuk menciptakan keadilan distributif, di mana hak-hak dasar setiap warga negara dipenuhi, terutama bagi mereka yang berada dalam posisi yang lebih sulit.

2. Teori Pembangunan Manusia - Amartya Sen

Amartya Sen mengembangkan konsep pembangunan manusia yang menekankan bahwa pembangunan harus dilihat dari segi kemampuan (capabilities) individu untuk mencapai fungsi-fungsi dasar dalam kehidupan. Dalam konteks ini, hak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan yang setara berhubungan erat dengan kemampuan individu untuk mengakses sumber daya yang diperlukan untuk berkembang secara sosial, ekonomi, dan politik.

  • Pendidikan memberikan individu kemampuan untuk meningkatkan kapasitas kognitif dan keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan sosial.
  • Kesehatan memungkinkan individu untuk menjalani kehidupan yang produktif dan aktif, tanpa terganggu oleh kondisi fisik yang buruk.
  • Kesempatan yang setara merujuk pada pemberian akses yang adil bagi setiap individu untuk memanfaatkan potensi mereka, baik dalam pendidikan, ekonomi, maupun kehidupan sosial.

Sen menekankan bahwa negara harus menghilangkan hambatan struktural yang menghalangi akses terhadap hak-hak dasar ini dan menjamin bahwa seluruh warga negara dapat menikmati kesejahteraan yang lebih merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun