Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tumbuhkan Semangat Gotong Royong, Yuk! Kenapa?

19 November 2024   02:04 Diperbarui: 19 November 2024   02:26 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Ada satu nilai moral penting dalam sila tiga Pancasila, Persatuan Indonesia, sebagai ideologi negara Republik Indonesia, yakni: Menumbuhkan Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Sosial.

Analisis Mendalam: Menumbuhkan Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Sosial

I. Perspektif Teori

1. Teori Solidaritas Sosial (mile Durkheim)

Durkheim membagi solidaritas menjadi mekanik dan organik:

  • Solidaritas mekanik terjadi di masyarakat tradisional, di mana ikatan sosial kuat karena kesamaan budaya, agama, dan nilai. Gotong royong adalah contoh solidaritas mekanik yang mencerminkan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.
  • Solidaritas organik relevan dalam masyarakat modern yang lebih kompleks, di mana individu memiliki peran yang berbeda tetapi saling tergantung. Gotong royong dalam konteks ini dapat berupa kerja sama lintas profesi atau komunitas.

2. Teori Modal Sosial (Robert Putnam)

Putnam mendefinisikan modal sosial sebagai jaringan, norma, dan kepercayaan yang memfasilitasi kerja sama dalam masyarakat:

  • Jaringan sosial seperti kelompok masyarakat atau organisasi gotong royong menjadi platform untuk berbagi sumber daya.
  • Norma saling membantu memperkuat hubungan antarindividu.
  • Kepercayaan menciptakan lingkungan yang memungkinkan kerja sama lebih efektif.

3. Teori Kebutuhan Dasar (Abraham Maslow)

Maslow menyatakan bahwa setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi, manusia mencari kebutuhan sosial seperti cinta dan rasa memiliki.

  • Gotong royong memenuhi kebutuhan ini dengan memberikan rasa keterlibatan dan persaudaraan di masyarakat.
  • Dalam masyarakat modern, gotong royong juga dapat menjadi sarana untuk mencapai aktualisasi diri melalui kontribusi terhadap komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun