Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gelas Retak

18 November 2024   19:35 Diperbarui: 19 November 2024   02:43 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Rani memandang gelas retak di tangannya. Ia baru saja melemparnya ke dinding, tetapi gelas itu hanya memantul, lalu jatuh ke lantai. Gagal pecah. Begitu juga dengan hatinya---retak, tapi tak benar-benar hancur.

"Kenapa, sih? Selalu kamu yang harus benar!" Suaranya bergetar, memecah keheningan rumah.

Doni, suaminya, duduk di kursi makan. Tangan di atas meja, tak menyentuh cangkir kopi yang tinggal separuh. "Bukan soal benar atau salah, Ran. Aku cuma enggak mau kita begini terus."

"Begini gimana?" Rani menatapnya tajam.

"Berteriak. Melempar barang. Menyakiti diri kita sendiri," jawab Doni, tenang.

Rani mendengus. "Kamu selalu bilang tenang, tapi lihat! Aku sendirian urus anak, kerja, rumah... Kamu cuma duduk, diam, bicara seolah tahu semuanya!"

Doni bangkit. Ia melangkah pelan, berhenti di hadapan istrinya. "Rani, kita ini satu tim. Aku enggak sempurna. Tapi marah seperti ini, cuma membuat kita menjauh."

"Jauh? Aku sudah merasa jauh sejak lama, Don," Rani berbisik, air mata mulai menggenang.

Doni menghela napas. Ia meraih gelas retak dari tangan Rani. "Kamu tahu? Gelas ini masih bisa dipakai meski retak. Tapi kalau dipaksakan, airnya akan bocor pelan-pelan. Itu kita, Ran. Kita retak, tapi belum pecah. Masih ada yang bisa diperbaiki."

Rani diam. Kata-kata Doni menusuk, tapi ia tak mau mengakuinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun