Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meraba Skema Kurikulum Baru, Menyongsong Era Deep Learning di Sekolah

13 November 2024   23:02 Diperbarui: 13 November 2024   23:05 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studi dari OECD (2018) menekankan bahwa pendekatan ini memerlukan pelatihan bagi guru agar mampu menerapkan strategi pengajaran yang lebih adaptif. Data juga menunjukkan bahwa guru yang terlatih dalam penerapan deep learning meningkatkan engagement siswa hingga 30%, menciptakan pembelajaran yang lebih efektif.

Tantangan Implementasi dan Kesiapan Sekolah

Walaupun kurikulum berbasis deep learning menjanjikan, tantangan terkait kesiapan sekolah, fasilitas, dan kompetensi tenaga pengajar tetap menjadi perhatian. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa tidak semua sekolah di Indonesia memiliki infrastruktur memadai, khususnya di daerah terpencil. Hal ini dapat memperlambat adaptasi kurikulum baru dan menciptakan kesenjangan dalam penerapannya.

Selain itu, perbedaan kesiapan di antara sekolah mengharuskan adanya fleksibilitas dalam kebijakan. Beberapa sekolah di perkotaan mungkin siap dengan pelajaran coding dan AI, sementara sekolah di daerah perlu menyesuaikan pendekatan deep learning dengan konteks dan sumber daya lokal.

Dukungan Digitalisasi untuk Menyongsong Era Deep Learning

Di era digitalisasi, keterampilan seperti coding dan AI menjadi bagian penting dalam kurikulum baru. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya digitalisasi sebagai fondasi pendidikan modern. Data dari World Economic Forum (2020) menunjukkan bahwa siswa yang dikenalkan dengan keterampilan digital sejak dini lebih mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi di dunia kerja.

Penelitian dari Microsoft dan IDC Asia Pasifik (2022) juga menunjukkan bahwa negara dengan sistem pendidikan yang lebih terintegrasi secara digital memiliki ketahanan lebih tinggi dalam menghadapi tantangan pendidikan, seperti pandemi atau perubahan kebutuhan industri. Integrasi teknologi tidak hanya meningkatkan kompetensi digital siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi generasi inovatif di masa depan.

Penutup

Dengan landasan teori dan data empiris, kurikulum baru berbasis deep learning di Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan siswa yang lebih mandiri, kreatif, dan siap menghadapi era digital. Namun, keberhasilan implementasi kurikulum ini memerlukan persiapan matang, dukungan kebijakan, dan pelatihan tenaga pengajar untuk memastikan seluruh siswa, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari perubahan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun