Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulang

12 November 2024   19:53 Diperbarui: 12 November 2024   19:56 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. radarbanjarmasin.com

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Pagi itu, aku datang lebih awal dari biasanya. Sepanjang perjalanan ke panti, berbagai perasaan berkecamuk di benakku. Terakhir kali aku bertemu ibu, ada senyum tipis yang ia berikan, tapi di balik senyumnya tersimpan luka yang membuat hatiku tetap gundah.

Begitu tiba di panti, seorang perawat menyapaku ramah. "Mas Bima, Bu Ningsih sedang di taman belakang. Sepertinya beliau menunggu Mas."

Aku mengangguk, mengucapkan terima kasih, lalu bergegas menuju taman belakang. Dari kejauhan kulihat ibu duduk di kursi roda, wajahnya menunduk sambil memandangi bunga anggrek yang bermekaran. Ketika aku mendekat, ia mendongak dan tersenyum.

"Nak, kamu datang juga..." suaranya lembut, penuh kehangatan.

"Iya, Bu. Maaf ya, minggu lalu nggak bisa ke sini," jawabku seraya berlutut di depannya, meraih tangan keriputnya.

Ibu menatap tanganku, mengusapnya pelan. "Ibu ngerti, kamu sibuk. Lagipula, ibu baik-baik aja di sini, kok."

Aku tersenyum samar, tapi hatiku masih berat. "Bu... tapi tetap saja, rasanya aku nggak pantas ninggalin ibu di sini. Harusnya aku bisa lebih berusaha biar ibu nggak perlu tinggal di panti."

Ibu menarik napas dalam-dalam, kemudian memandangku dalam. "Nak, rumah ini bukan tempat pembuangan. Justru, ini rumah baru untuk ibu di masa sekarang. Ibu nggak ingin kamu merasa bersalah."

Hening. Aku menunduk, tak bisa menahan air mata yang sudah menggenang. "Tapi, Bu... egois rasanya ninggalin ibu di sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun