Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia di Era Prabowo, Menyeimbangkan Hubungan China dan Amerika Serikat

11 November 2024   11:21 Diperbarui: 11 November 2024   11:33 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prabowo, seperti Jokowi, tampaknya melanjutkan strategi bebas aktif ini, yang mana Indonesia berusaha menjadi mediator konflik dan bekerja sama dengan semua negara demi kepentingan nasional. Ini sesuai dengan teori Non-Alignment yang diterapkan banyak negara berkembang untuk menghindari ketergantungan politik dan ekonomi.

Dalam kunjungan ini, Prabowo tidak hanya mempererat hubungan dengan dua negara besar tetapi juga memperjelas posisi netral Indonesia. Menurut Teuku Rezasyah, kunjungan Prabowo berpotensi membuka diskusi dengan Donald Trump, Presiden terpilih AS, mengenai upaya meredakan konflik global dan memperkuat kemitraan dalam penanganan isu-isu global seperti konflik Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.

Sikap ini memperlihatkan bahwa Indonesia tetap mempertahankan posisinya sebagai pemain yang mengupayakan perdamaian dan stabilitas, bukan hanya di kawasan tetapi juga dalam lingkup internasional.

  1. Kesimpulan: Melanjutkan Strategi Politik Luar Negeri yang Pragmatis dan Berdasarkan Kepentingan Nasional
    Secara keseluruhan, kunjungan Prabowo ke China dan AS mencerminkan kesinambungan kebijakan luar negeri Jokowi yang mengedepankan kerjasama ekonomi dengan China serta menjaga keseimbangan dengan AS.

Pendekatan pragmatis ini memungkinkan Indonesia untuk terus meningkatkan posisi tawarnya, baik dalam bidang ekonomi maupun keamanan regional. Kebijakan bebas aktif Indonesia memberikan ruang bagi Indonesia untuk memaksimalkan manfaat dari interaksi dengan berbagai negara tanpa terjebak dalam konflik geopolitik yang merugikan.

Melalui pendekatan ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo tetap fokus pada pencapaian kepentingan nasional sambil berperan aktif sebagai mediator di dunia internasional. Kunjungan berurutan ke China dan AS mencerminkan komitmen Indonesia untuk beradaptasi dengan dinamika global sambil menjaga kedaulatan dan kesejahteraan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun