OLEH: Khoeri Abdul Muid
Dalam kunjungan resmi ke Beijing, Presiden Indonesia Prabowo Subianto berhasil mendapatkan dukungan pemerintah China untuk salah satu program prioritasnya, yakni "Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia."
Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi siswa Indonesia sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan dan kualitas pendidikan.
Kerja sama ini disahkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang disaksikan oleh Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping.
Dukungan China ini membuka babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara, tidak hanya dari aspek ekonomi, namun juga dari segi pembangunan sosial.
Latar Belakang Kebijakan Kesehatan dan Pendidikan di Indonesia
Indonesia telah lama menghadapi tantangan dalam sektor kesehatan dan pendidikan, terutama yang berkaitan dengan akses gizi anak-anak. Angka stunting dan malnutrisi di kalangan anak-anak Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Presiden Prabowo menilai bahwa investasi dalam gizi anak-anak merupakan langkah penting untuk membentuk generasi yang lebih sehat dan cerdas. Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak-anak, meningkatkan konsentrasi, serta mendukung perkembangan fisik dan mental mereka.
Melalui dukungan pendanaan dari China, program ini diharapkan tidak hanya dapat menjangkau lebih banyak siswa di daerah perkotaan tetapi juga merambah hingga ke pelosok Indonesia yang masih minim akses makanan bergizi.
Selain itu, keberhasilan program ini dapat berdampak positif pada kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang lebih terpencil, sehingga mempersempit kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Peran Strategis China dalam Mendukung Program Kesehatan di Indonesia
Bagi China, dukungan terhadap program makan bergizi ini mencerminkan strategi diplomatiknya yang ingin memperkuat hubungan dengan Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN. China selama beberapa tahun terakhir telah memperluas pengaruhnya di wilayah Asia Tenggara melalui bantuan pembangunan infrastruktur, investasi, dan program-program sosial.
Dengan bergabung dalam proyek ini, China dapat memperkuat citra positifnya di Indonesia sebagai mitra pembangunan yang peduli dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kesepakatan dalam bidang gizi ini menjadi simbol dari pendekatan diplomatik China yang semakin proaktif di Asia Tenggara, di mana negara ini tidak hanya membangun hubungan melalui investasi dan perdagangan tetapi juga melalui kerja sama sosial yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
Ini juga merupakan bagian dari kebijakan China dalam memperluas kerjasama dengan negara-negara berkembang sebagai bentuk diplomasi "Soft Power".
Implikasi bagi Program Kesehatan dan Pendidikan di Indonesia
Dukungan China dapat membawa beberapa keuntungan langsung maupun jangka panjang bagi Indonesia.
Pertama, program ini dapat meningkatkan angka partisipasi sekolah, terutama di daerah miskin yang sebelumnya mengalami kesulitan menyediakan makanan bergizi. Siswa yang mendapatkan asupan makanan sehat cenderung memiliki tingkat konsentrasi dan prestasi yang lebih baik.
Selain itu, program makan bergizi gratis juga diharapkan dapat menurunkan angka putus sekolah, yang sebagian besar disebabkan oleh kemiskinan dan keterbatasan akses gizi di keluarga.
Dari sisi kesehatan, program ini bisa berdampak pada upaya mengurangi prevalensi stunting di Indonesia. Stunting merupakan masalah besar yang telah menjadi fokus pemerintah Indonesia selama beberapa tahun terakhir karena dampaknya terhadap pertumbuhan fisik dan kemampuan kognitif anak.
Dengan adanya dukungan China dalam program ini, target pemerintah Indonesia untuk mengurangi angka stunting dalam beberapa tahun mendatang dapat lebih realistis untuk dicapai.
Potensi Keuntungan Bagi Kerja Sama Bilateral Indonesia-China
Program ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi Indonesia tetapi juga memperkuat posisi China sebagai mitra strategis di kawasan. Kolaborasi ini diharapkan akan membuka jalan bagi bentuk-bentuk kerja sama lainnya di sektor sosial. Misalnya, kedua negara mungkin akan memperluas kerja sama dalam program-program kesehatan publik lainnya seperti inisiatif pengendalian penyakit, pembangunan fasilitas kesehatan di daerah terpencil, hingga pengembangan teknologi pangan.
Lebih jauh, kesepakatan ini juga menunjukkan komitmen kedua negara dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Dengan menunjukkan keberhasilan program seperti ini, China dapat lebih mudah mendapatkan dukungan dari negara-negara ASEAN lainnya, membangun jaringan kerja sama yang lebih erat di kawasan, dan memperkuat posisi strategisnya di panggung internasional.
Kesimpulan
Kerja sama antara Indonesia dan China dalam program makan bergizi gratis mencerminkan pergeseran dalam hubungan bilateral kedua negara yang semakin inklusif dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat.
Dukungan China terhadap program gizi anak ini memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan di Indonesia, serta mempererat hubungan diplomatik kedua negara.
Selain meningkatkan taraf hidup masyarakat, kerja sama ini juga menegaskan peran strategis China sebagai mitra yang mendukung pembangunan Indonesia secara holistik, membuka peluang bagi kerjasama sosial yang lebih luas di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI