OLEH: Khoeri Abdul Muid
Perjalanan diplomatik Presiden Prabowo Subianto ke China, yang merupakan tujuan pertama dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke lima negara, menekankan pentingnya diplomasi bilateral dan multilateral bagi Indonesia. Menggunakan pendekatan teori diplomasi modern, ulasan ini akan menggali makna serta tujuan strategis di balik kunjungan tersebut.
1. Teori Diplomasi Bilateral dan Multilateral
Diplomasi bilateral, seperti hubungan antara Indonesia dan China, berfokus pada kerjasama langsung antara dua negara untuk mencapai kepentingan bersama. Sebagai dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia, Indonesia dan China memiliki kepentingan ekonomi yang saling melengkapi. China, dengan posisinya sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, telah lama berperan penting dalam berbagai sektor, termasuk investasi dan infrastruktur di Indonesia. Pertemuan Prabowo dengan Presiden Xi Jinping menggambarkan diplomasi bilateral yang bertujuan memperdalam kerjasama di bidang teknologi, ekonomi, dan pangan---sektor-sektor kunci bagi kedua negara dalam menghadapi tantangan global.
Selain diplomasi bilateral, kunjungan ini akan disusul dengan kehadiran Prabowo di forum multilateral seperti APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) dan G20. Menurut teori diplomasi multilateral, pertemuan di forum-forum internasional memungkinkan suatu negara memperkuat posisinya melalui dukungan kolektif negara-negara anggota. Dalam konteks ini, Prabowo diharapkan dapat memperkuat suara Indonesia dalam isu-isu global seperti perdagangan internasional, stabilitas ekonomi, dan keamanan pangan, sekaligus membuka jalur kerjasama baru.
2. Data Ekonomi dan Kerjasama Indonesia-China
Menurut data Kementerian Perdagangan Indonesia, China telah menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia selama lebih dari satu dekade, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai sekitar USD 110 miliar pada tahun 2023. China adalah tujuan utama ekspor Indonesia untuk komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan karet, sementara Indonesia juga mengimpor berbagai produk dari China, termasuk barang elektronik dan bahan baku industri. Kunjungan Prabowo diharapkan dapat membuka jalur investasi yang lebih besar di sektor teknologi dan infrastruktur, yang merupakan prioritas dalam agenda pembangunan nasional Indonesia.
3. Diplomasi Pangan dan Teknologi
Selain isu ekonomi, diplomasi pangan dan teknologi menjadi fokus dalam kunjungan Prabowo ke China. Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi global. Dalam hal ini, kerjasama dengan China, yang memiliki teknologi pertanian maju, dapat memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan Indonesia. Misalnya, kerjasama teknologi untuk peningkatan produktivitas hasil pertanian atau pengembangan sistem logistik yang lebih efisien bisa jadi salah satu agenda dalam dialog diplomatik ini.
4. Signifikansi Forum Internasional: APEC dan G20
Forum multilateral seperti APEC dan G20 akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya di tingkat global. APEC, dengan anggotanya dari negara-negara Asia-Pasifik, adalah wadah yang tepat bagi Indonesia untuk membahas isu perdagangan bebas dan keterbukaan ekonomi. Sedangkan G20, yang melibatkan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia, menjadi ajang untuk memperjuangkan stabilitas ekonomi global dan meningkatkan kerjasama di bidang keuangan. Dalam forum ini, peran Indonesia sebagai negara berkembang yang juga merupakan anggota G20 memungkinkan untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang lainnya.
5. Makna Strategis Lawatan Internasional bagi Indonesia
Lawatan Prabowo ke lima negara ini memiliki nilai strategis yang signifikan dalam menjaga dan memperluas posisi Indonesia di arena global. Tidak hanya sebagai bagian dari upaya diplomasi formal, perjalanan ini menandai kepentingan Indonesia dalam meningkatkan perannya sebagai negara dengan posisi geo-ekonomi dan geo-politik yang semakin penting di Asia. Perjalanan ini juga membuka peluang untuk meningkatkan investasi langsung asing (FDI), yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Perjalanan diplomasi Presiden Prabowo ke China dan negara-negara lain mengilustrasikan langkah-langkah penting dalam menerapkan diplomasi modern yang efektif, baik secara bilateral maupun multilateral. Dengan fokus pada kerjasama teknologi, pangan, dan ekonomi, kunjungan ini diharapkan dapat membawa manfaat konkret bagi Indonesia, memperkuat hubungan internasional, serta memperkokoh posisi Indonesia dalam kancah global melalui forum-forum besar seperti APEC dan G20.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI