OLEH: Khoeri Abdul Muid
Kemunculan Barron Trump dalam pidato klaim kemenangan ayahnya, Donald Trump, pada Pilpres AS 2024 berhasil mencuri perhatian publik.Â
Berbeda dengan empat tahun lalu ketika Donald Trump harus mengakui kekalahan dari Joe Biden, kini tinggi badan Barron yang mencapai 206 cm terlihat jauh melampaui kedua orang tuanya dan keempat saudara kandungnya. Kehadirannya di acara tersebut tampaknya mengalihkan fokus sebagian penonton dari pidato kemenangan ayahnya ke sosok Barron yang mencolok secara fisik.
Sejumlah media besar di Amerika Serikat telah mendeklarasikan kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024. Trump sendiri mengklaim kemenangannya dalam pidato yang dihadiri oleh seluruh anak-anaknya, termasuk Barron. Remaja berusia 18 tahun ini menjadi sorotan karena tinggi badannya yang menjulang, bahkan lebih tinggi dari agen Secret Service yang mengawal keluarga Trump.
Fenomena ini dapat dijelaskan melalui teori political image management, di mana visualisasi anggota keluarga dalam acara politik dapat memengaruhi persepsi publik. Dengan tinggi badan Barron yang terlihat menonjol, citra keluarga Trump tampak kuat dan solid, menciptakan kesan tangguh dan terpandang di mata masyarakat. Strategi visual seperti ini sering kali digunakan oleh politisi untuk meningkatkan kredibilitas dan membentuk koneksi emosional dengan audiens.
Data menunjukkan bahwa keterlibatan atau engagement publik terhadap konten yang menampilkan anggota keluarga politisi cenderung lebih tinggi. Setiap kali Barron muncul di media, pencarian terkait dirinya di Google Trends meningkat secara signifikan, menunjukkan tingginya minat publik terhadap sosok yang jarang terlihat ini. Di sisi lain, survei media sosial memperlihatkan bahwa masyarakat Amerika cenderung lebih memberikan perhatian pada figur-figur keluarga dalam momen politik besar, seperti kemenangan politik atau pengumuman penting.
Dari hasil penghitungan sementara, Trump unggul dengan 277 electoral votes dibandingkan Kamala Harris yang memperoleh 224 electoral votes. Ini menguatkan projection effect, yaitu ketika klaim kemenangan dapat memperkuat keyakinan pendukungnya terhadap keunggulan kandidat. Efek bandwagon atau "ikut-ikutan" juga berperan, di mana klaim kemenangan ini mendorong simpatisan untuk semakin mendukung kemenangan Trump.
Kemunculan Barron yang kini jarang terjadi juga menambah efek kejut dalam momen publik, mengingat selama masa kepresidenan ayahnya sebelumnya ia jarang tampil di media. Faktor ini memicu respons lebih besar dari masyarakat, terutama karena penampilan fisiknya yang telah banyak berubah. Data dari media sosial menunjukkan bahwa pencarian tentang Barron Trump meningkat drastis setiap kali ia muncul dalam acara resmi, mengindikasikan ketertarikan tinggi publik pada sosok anggota keluarga yang jarang terlihat.
Dalam pidato klaim kemenangannya di Florida pada 6 November 2024, Trump menyatakan, "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika Serikat atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45." Meski hasil penghitungan suara elektoral belum sepenuhnya rampung, Trump tetap mengklaim kemenangan berdasarkan perolehan electoral votes yang cukup untuk memenangkan pemilihan. Jika kemenangan ini resmi diumumkan, Trump akan menjadi presiden kedua dalam sejarah AS yang menjabat selama dua periode yang tidak berturut-turut.
Secara keseluruhan, pidato klaim kemenangan ini tidak hanya mengomunikasikan klaim politik, tetapi juga menghadirkan efek visual dan emosional yang kuat melalui kehadiran keluarga Trump. Dalam politik, penggunaan citra keluarga yang menonjol dan ideal, terutama dengan anggota yang mencuri perhatian seperti Barron, berfungsi untuk memperkuat ikatan emosional dengan pemilih serta membentuk citra pemimpin yang kuat dan berwibawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H