Melalui perspektif politik, filsafat, dan teori ekonomi, kita dapat memahami bagaimana kebijakan dalam negeri yang lamban, ketidaktegasan dalam sikap terhadap Israel, dan kegagalan dalam membangun koalisi yang kuat dapat mempengaruhi jalannya pemilu.
Bagi Kamala Harris, kekalahannya mencerminkan bahwa dalam politik, bukan hanya ideologi dan kebijakan yang menentukan, tetapi juga bagaimana sebuah pemimpin mampu mengelola harapan rakyat dan merangkul berbagai kelompok kepentingan untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H