OLEH: Khoeri Abdul Muid
Apa yang akan kita ingat dari satu dekade kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi)? Saat masa tugasnya mendekati akhir, Jokowi menggelar makan siang bersama seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara. Acara sederhana ini menjadi simbol kebersamaan, sekaligus penutup resmi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang akan berakhir pada 20 Oktober 2024.
Momen ini membawa kita pada sebuah refleksi mendalam: apa saja pencapaian Jokowi selama sepuluh tahun terakhir? Tantangan apa yang dihadapinya? Dan warisan apa yang akan ia tinggalkan bagi bangsa Indonesia?
Prestasi di Tengah Tantangan
Jokowi mengawali kepemimpinannya dengan visi yang kuat---membangun Indonesia dari pinggiran dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sepuluh tahun kemudian, visi ini terwujud dalam berbagai proyek infrastruktur skala besar. Jalan tol yang membentang di berbagai wilayah, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur digital adalah bukti nyata dari keseriusan Jokowi dalam meningkatkan konektivitas dan daya saing nasional.
Program Tol Laut dan pembangunan LRT dan MRT menjadi tonggak penting dalam upaya memodernisasi transportasi serta memperbaiki distribusi logistik, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Selain itu, pemerintahannya juga mendorong digitalisasi pelayanan publik yang memudahkan akses bagi masyarakat luas.
Namun, prestasi ini tidak diraih dengan mudah. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 menjadi ujian berat bagi pemerintahan Jokowi. Keseimbangan antara menyelamatkan kesehatan publik dan menjaga stabilitas ekonomi menjadi tantangan tersendiri. Meski sempat menuai kritik, terutama di awal penanganan pandemi, program vaksinasi massal yang digagas pemerintah berhasil menggerakkan pemulihan nasional secara bertahap.
Dinamika Sosial dan Politik
Tidak hanya berhadapan dengan masalah kesehatan dan ekonomi, Jokowi juga harus menghadapi ketegangan sosial dan politik yang memuncak selama dua periode kepemimpinannya. Polarisasi politik, yang mulai terasa sejak Pilpres 2014, semakin tajam hingga menciptakan perpecahan di tengah masyarakat. Namun, Jokowi dianggap berhasil menjaga stabilitas politik di tengah dinamika yang penuh gejolak.
Di sisi lain, isu kebebasan berpendapat dan penanganan demonstrasi menjadi salah satu sumber kritik yang kerap diarahkan kepada pemerintahannya. Beberapa kebijakan lingkungan pun menuai kontroversi, terutama dalam pembangunan ibu kota negara baru (IKN) di Kalimantan, yang meskipun dianggap penting bagi pemerataan pembangunan, menimbulkan perdebatan terkait dampaknya terhadap kelestarian alam.